Pejabat-pejabat lain yang berkecimpung di Pajak atau Kementerian Keuangan pun juga turut diselidiki.
Mahfud MD menjelaskan kejadian tersebut sejak tahun 2009 karena laporan tidak di-update dan tidak diberi informasi, respon itu muncul sesudah menjadi kasus kayak yang Rafael Alun Trisambodo.
Memang negara Indonesia negara hukum, tetapi setelah ada kasus, barulah kelihatan kasusnya dan akan berujung panjang hingga menyeret anggota Pajak lainnya.
"Rafael ini sudah dilaporkan, sama nggak ada yang tahu. Kok didiemin sampai ratusan miliar," ungkap Mahfud MD.
Dikutip JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube Kemenko Polhukam RI yang tayang pada Rabu (8/3/2023), penjelasan Menko Polhukam terkait transaksi mencurigakan senilai 300T di Kementerian Keuangan.
Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang turut seret nama Anies Baswedan, warganet ramai berkomentar
Kasus Rafael Alun Trisambodo yang berujung panjang tersebut ternyata sudah lama dan tidak ada yang tahu.
"Dulu Angin Prayitno, sama tidak ada yang tahu sampai ratusan miliar diungkap oleh KPK baru diumumkan," ungkap Mahfud MD menjelaskan kasus sebelum Rafael Alun Trisambodo.
Karena banyaknya masalah di negara ini maka butuh sistem dan strategi yang luar biasa.
"Karena itu saya kira karena kesibukan yang luar biasa sehingga perlu sistem aja ya menurut saya," ungkap Mahfud MD terhadap kasus tersebut.
"Saya sangat hormat dan salut pada Bu Sri Mulyani yang begitu hebat untuk membersihkan, itu sudah lama mengambil tindakan-tindakan cepat," kata Mahfud MD akan kehebatan Sri Mulyani untuk mengambil tindakan tegas di Kementerian Keuangan khususnya Pajak.
Mahfud MD menjelaskan bahwa menumpuk sebanyak itu karena bukan Sri Mulyani, sudah ganti menteri sebanyak 4 kali. Sudah tahun 2009 tidak bergerak dan keinginan baru memberi laporan kalau dipanggil kali.