Adanya transaksi mencurigakan senilai 300T di Kementerian Keuangan, begini penjelasan Menko Polhukam

JAKARTA INSIDER - Semenjak terjadinya kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak Rafael Alun Trisambodo yaitu Mario Dandy Satrio (20) terhadap Putra Pengurus Pusat GB Ansor David (17) berujung panjang kepada Jenderal Pajak.

Ayah dari Mario Dandy Satrio, Rafael Alun Trisambodo tersebut hingga diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah terjadinya kasus tersebut.

Efek penganiayaan tersebut berujung panjang karena harta kekayaannya selisih sedikit dengan Sri Mulyani sebagai Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Baper lihat Natasha Wilona mencukur kumis Verrel Bramasta, sudah putus tapi masih terus bersama, balikan?

Masyarakat Indonesia sempat heran dengan harta kekayaan sebagai Mantan Kabag Umum Kanwil Ditjen Pajak Jakarta Selatan II Rafael Alun Trisambodo yang memiliki harta kekayaan mencapai Rp 56,1 miliar.

Sejak kejadian tersebut, anggota Pajak diperiksa oleh KPK dan LHKPN karena adanya transaksi mencurigakan.

Hal tersebut membuat KPK memutuskan membuka penyelidikan untuk mencari unsur pidana yang dilakukan mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo.

Baca Juga: Lowongan kerja BUMN Maret 2023, PT INTI (Persero) mencari lulusan S1 semua jurusan

Dengan alasannya, harta Rafael Alun Trisambodo tak sesuai dengan profilnya, yakni sebanyak Rp 56,1 miliar.

Mahfud MD menjelaskan adanya transakai mencurigakan yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo di Kementerian Keuangan.

"Itu tahun 2009 sampai 2023 ada 160 laporan yang lebih 1097. Taruhlah 160 laporan, lalu sejak itu tidak ada kemajuan informasi dari kementerian itu, yang akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan bergerak di sekitar 300 triliun," ungkap Mahfud MD ditanya oleh wartawan.

Baca Juga: Kesal dengan istri Kiwil lantaran berusaha memutus tali silaturahmi anak dengan bapaknya, Rohimah: Bahaya...

Semenjak kasus penganiayaan anak pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo diperiksa KPK terkait harta kekayaannya.