politika

Menkeu Sri Mulyani meradang lagi, instruksikan Dirjen Pajak bubarkan klub moge

Senin, 27 Februari 2023 | 15:09 WIB
Foto Dirjen Pajak bersama anggota klub moge Ditjen Pajak beredar dan dikomentari masyarakat. (Instagram Menkeu Sri Mulyani)

 

JAKARTA INSIDER - Kasus penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satrio, anak eks pejabat dari Ditjen Keuangan membuat masyarakat fokus pada kehidupan pejabat di jajaran Kementerian Keuangan.

Kali ini, foto Dirjen Pajak Suryo Utomo mengendarai Motor Gede (Moge) bersama klub BlastingRijder DJP (klub moge) yakni komunitas pegawai pajak yang menyukai naik motor besar jadi pembicaraan.

Sorotan publik itu kembali membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meradang.

Dia pun menginstruksikan klub moge DJP dibubarkan.

Dirilis dari Instagram Sri Mulyani Indrawati @smindrawati, Senin (26/2/2023), Menteri Keuangan itu menginstruksikan agar klub moge Ditjen Pajak dibubarkan.

Baca Juga: Buntut kasus penganiayaan oleh anak pegawai Ditjen Pajak, Kemenkeu kecam tindak kekerasan dan gaya hidup mewah

Sri Mulyani juga meminta Dirjen Pajak menjelaskan dan
menyampaikan kepada masyarakat atau publik mengenai jumlah harta kekayaan dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN.

Ini postingan lengkap Sri. Mulyani di Instagramnya.

"Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP.

Menyikapi pemberitaan tersebut, saya menyampaikan instruksi kepada Dirjen Pajak sebagai berikut:

1. Jelaskan dan sampaikan kepada masyarakat/publik mengenai jumlah Harta Kekayaan Dirjen Pajak dan dari mana sumbernya seperti yang dilaporkan pada LHKPN.

2. Meminta agar klub Blasting Rijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai Moge - menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP.

Baca Juga: Viral, gaya sombong anak pejabat Ditjen Pajak, Mario Dandy yang menganiaya anak petinggi GP Ansor hingga koma

Halaman:

Tags

Terkini