Kasus Mario Dandy diungkap pakar ekspresi, hasilnya...

JAKARTA INSIDER - Kasus Mario Dandy yang melakukan penganiayaan terhadap David memancing banyak reaksi, salah satunya terkait sikap. 

Hal tersebut diantaranya sikap Mario Dandy yang masih bisa berdiri tegap dan membusungkan dada seusai ditangkap oleh polisi. 

Analisis ini disampaikan oleh pakar mikro ekspresi Monica Kumalasari seperti dilansir JAKARTA INSIDER dari kanal YouTube TVOne News (26/2).

Baca Juga: Buntut kasus Mario Dandy istri Rafael Alun Trisambodo hapus foto flexing di medsos

Monica membandingkan sikap tubuh Mario Dandy dengan tersangka Shane Lukas yang terus menunduk ketika dihadirkan dalam konferensi pers oleh pihak kepolisian. 

"Ekspresi yang bersifat genuine adalah ekspresi yang ditampilkan otot-otot wajah kita. Kita memiliki 43 muscles di wajah yang itu bertanggung jawab atas apa yang dirasakan seseorang,” kata Monica. 

Monica melihat tidak ada rasa empati dari diri Mario Dandy ketika yang bersangkutan dihadirkan di muka publik. 

Baca Juga: Akhirnya Ressa Herlambang kembalikan uang Kiki Kanoe Rp17 juta dan sampaikan permintaan maaf

"Yang kita lihat di sini adalah mulai dari gestur yang bersangkutan (Mario Dandy), itu menunjukkan high power pulse," tambah Monica.

"Kemudian juga dari ekspresinya tidak menunjukkan ketakutan atau kesedihan karena telah menyebabkan suatu kerugian bagi banyak orang,” lanjutnya.

Mario Dandy juga terlihat berani menghadapi publik, dan ini konsisten dengan ucapan sebelumnya bahwa dirinya tidak takut dilaporkan ke polisi.

Baca Juga: Ramai malas laporkan SPT gegara kasus Mario Dandy, Sri Mulyani: Kami memahami

"Ini menunjukkan yang bersangkutan ini masih berani menghadapi publik, dan bila rekamannya (yang beredar) benar bahwa yang bersangkutan mengatakan tidak takut dilaporkan ke polisi, konsisten dengan apa yang ditunjukkan saat ini,” pungkas Monica.

Diketahui bahwa korban DA (17), anak pengurus GP Ansor, mengalami perundungan sebelum dianiaya oleh Dandy hingga koma.