JAKARTA INSIDER – Bencana alam berupa gempa bumi yang melanda sejumlah negara di kawasan Timur Tengah beberapa waktu lalu seakan tak memberi efek jera.
Pasalnya, negara di belahan Timur Tengah kini kembali berulah dan tak kalah brutalnya dengan peristiwa sebelum gempa melanda.
Insiden tersebut berupa tindakan keji Israel yang tega menghujani penduduk Palestina dengan serangan hingga menyebabkan belasan korban meregang nyawa di wilayah yang berada di belahan Timur Tengah itu.
Baca Juga: Semakin panas, AS terang-terangan sebut Rusia tidak akan memperoleh kemenangan di Ukraina
Serangan oleh Israel terjadi di wilayah Nablus pada Rabu, 22 Februari 2023 kemarin, yang mana pada operasi penyerangan itu tidak hanya menjatuhkan sebelas nyawa korban hilang.
Sejumlah korban lain atas Serangan itu mengalami luka-luka diinformasikan sebanyak 102 orang akibat muntahan peluru dari serbuan serdadu pasukan Israel.
Korban yang berjatuhan tersebut diperkirakan mulai dari usia 16 tahun hingga orang lanjut usia 72 tahun menjadi sasaran Serangan yang ditargetkan di Nablus.
Baca Juga: Disinyalir kekurangan senjata, pasukan Ukraina latihan tempur dengan tangan kosong
"Penjajah juga melukai sedikitnya 102 orang lainnya, banyak dengan peluru tajam," tulis keterangan dalam unggahan Instagram @hidayatullah_online yang dikutip JAKARTA INSIDER, Sabtu, 25 Februari 2023.
Awal mula penyerangan terhadap Palestina di wilayah Nablus oleh pasukan Israel dilakukan pada waktu sibuk, di mana para peserta didik sedang berada di sekolah.
Di Nablus, pasukan Israel menargetkan sebuah rumah dan melepaskan tembakan dengan brutal ke penjuru arah.
Tindakan keji tersebut tidak hanya menargetkan suatu bangunan saja, melainkan jalan yang dilalui masyarakat juga tak luput jadi keberingasan mereka.
Operasi itu juga tidak hanya dilakukan dengan tembakan senjata api, gas air mata pun digunakan untuk melumpuhkan korban.