Baca Juga: Selain Iran, hubungan Rusia dan China semakin akrab, Putin sebut prioritas kebijakan luar negeri
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh kelompok hak asasi manusia ( HAM ) yang mengatakan bahwasanya Iran akan kembali menghukum mati tahanan politik di Teheran.
Iran akan kembali melakukan hukuman mati terhadap tahanan politiknya atas perintah dari pemimpin agung, Ayatollah Ali Khamenei.
Pihak hak asasi manusia ( HAM ) itu telah memberikan keterangan terkait hukuman mati yang diberikan oleh pengadilan Iran terhadap enam tahanan politik Arab.
Dikutip dari Iran International oleh Jakarta Insider (24/02/2023) bahwasanya hukuman mati telah dijatuhi kepada enam tahanan politik Iran yang merupakan keturunan Arab.
Iran telah menghukum mati enam tahanan politik dan enam lainnya telah dijatuhi hukuman penjara selama 35 tahun.
Kelompok HAM Iran yang bernama Ahwaz Human Rights Organization tersebut menyebutkan secara rinci terkait hukuman yang dijatuhi oleh pemerintah Iran terhadap tahanan tersebut.
Organisasi tersebut mengatakan bahwasanya pihak Ayatollah Ali Khamenei telah menjatuhkan hukuman mati terhadap enam tahanan politik Iran berdarah Arab.
Enam tahanan itu yakni bernama Ali Mojaddam, Moeen Khanfari, Mohammad Reza Moghadam, Saeleem Mousawi, Adnan Mousawi, dan Habib Dres.
Ahwaz Human Right Organization merupakan sebuah kelompok HAM di Iran yang memantau pelanggaran HAM di wilayah yang memiliki penduduk berdarah Arab yang terletak di barat daya Iran.
Selain enam tahanan yang dihukum mati, kelompok HAM Iran juga mengatakan enam lainnya dihukum selama 35 tahun penjara di Teheran.
Enam tahanan berdarah Arab tersebut yakni, Fares Amouri, Jasem Alboughobeish, Qasem Moghadam, Eskandar Moghadam, Raad Maniat dan Tofigh Maniat.
Menurut kelompok HAM Iran, keputusan itu merupakan keputusan mutlak dari Ayatollah Ali Khamenei yang dikeluarkan pada 4 cabang pengadilan Revolusi Ahwaz yang berada di provinsi Khuzestan.
Tuduhan yang dilayangkan terhadap para tahanan hingga sekarang belum jelas, akan tetapi mereka yang dijatuhi hukuman mati dilayangkan dengan tuduhan sebagai penentang tuhan.