Perkiraan kerugian Jerman itu diungkapkan oleh Presiden Institut Riset Ekonomi Jerman, yakni Marcel Fratzcher.
Dikutip dari laman Deutsche Welle oleh Jakarta Insider (22/02/2023), Marcel Fratzcher mengatakan bahwasanya Jerman alami kerugian yang banyak dan merasa kesal dengan menyerahnya Zelenskiy di Bakhmut.
Perang di Ukraina menyebabkan Jerman mengalami kerugian hampir 2,5% atau setara dengan 100 miliar euro dalam output ekonomi sejak tahun 2022 menurut Marcel Fratzcher.
Dia juga mengatakan bahwasanya biaya untuk membantu Ukraina terus meningkat dan terparah adalah saat Ukraina meminta bantuan untuk menyerang Rusia di Kherson dan Luhansk.
Fratzcher juga menegaskan bahwasanya Jerman lebih terpengaruh dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa karena masih bergantung pada energi yang dimiliki oleh Rusia.
Perang antara negara pecahan Uni Soviet ini masih berlanjut hingga sekarang tanpa menemukan jalan damai diantara keduanya.
Rusia dan Ukraina masih berperang hingga kini dan membuat Jerman alami kerugian besar saat Zelenskiy nyatakan mundur dari Bakhmut.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan bahwasanya bantuan Jerman merupakan sebuah bantuan yang memiliki harapan untuk Ukraina agar dapat memenangkan pertempuran melawan Rusia.
Olaf Scholz mengaku kesal dan tidak menyangka atas pernyataan Zelenskiy yang mengatakan bahwasanya Ukraina menyerah pertahankan Bakhmut.***