JAKARTA INSIDER - Agen mata mata atau intelijen rahasia Ukraina mulai melakukan penyusupan ke berbagai negara yang termasuk dalam NATO.
Agen rahasia Ukraina mulai menyusup ke negara Nato melalui diaspora Turki.
Hal ini diketahui setelah Dinas Keamanan Ukraina ( SBU ) menempatkan seorang agen rahasia Ukraina di Turki.
Baca Juga: Operasi Darat Masih Berlangsung di Gaza, 400 Tentara Israel Tewas
Dikutip dari Anadolu, empat dokumen yang diduga milik badan keamanan Ukraina, termasuk apa yang tampak sebagai evaluasi layanan Mayor Maksim Harchuk dari unit kontraintelijen SBU dan aktivitasnya di Turki.
Menurut dokumen berfoto yang diterbitkan outlet tersebut, Harchuk diduga membangun jaringan mata-mata di negara anggota NATO dan "memperkuat posisi agennya di komunitas Ukraina di Ankara, Istanbul, dan Izmir."
"Seorang perwira yang sangat operasional, tenang di saat krisis, disegani dalam tim, dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, mampu melindungi informasi rahasia, loyal kepada negaranya, dan seorang profesional yang ahli," agen Ukraina yang diduga tersebut dijelaskan dalam korespondensi internal.
Baca Juga: Bertemu Dengan Presiden Ahmed al Shaara, Donald Trump Resmi Menghapus Sanksi AS Terhadap Suriah
Agen yang diduga itu dilaporkan melacak tokoh-tokoh oposisi dan memantau diaspora lokal untuk mencari potensi "ancaman."
Dokumen lain menunjukkan Harchuk juga menargetkan kelompok etnis Tatar Krimea di Turki.
Ia juga dikatakan telah melakukan operasi kontraintelijen dengan melacak upaya dari badan intelijen asing untuk merekrut warga negara Ukraina.
Harchuk diduga melakukan kegiatan-kegiatan ini antara tahun 2023 dan 2024, meskipun masih belum jelas apa perannya atau kapan misinya berakhir.
Diaspora Ukraina di Turki saat ini berjumlah sekitar 37.000, menurut surat kabar itu. Data PBB menunjukkan sekitar 145.000 warga Ukraina melarikan diri ke Turki setelah eskalasi konflik pada tahun 2022, meskipun sebagian besar kemudian pergi.***