JAKARTA INSIDER - Tak kuasa menghadapi gempuran dan serangan dari Iran, Israel kini menyeret Amerika Serikat ( AS ) untuk turut andil dalam perang.
Israel menyeret AS dalam perang untuk melawan Iran dan mendesak Donald Trump untuk segera mengirimkan alat canggih pencegah rudal balistik.
Semenjak berperang melawan Iran, Israel kekurangan alat canggih pencegah rudal.
Baca Juga: Rudal Balistik milik Iran berhasil menghantam markas utama Mossad di Tel Aviv
Iron Dome yang digunakan oleh Israel tak mampu mencegat serangan rudal dari Iran.
Israel bergantung pada sistem pertahanan udara tiga tingkat, dan serangan Iran menantang pertahanannya yang paling canggih.
Iron Dome digunakan untuk menembak jatuh roket jarak pendek dan pesawat nirawak yang ditembakkan oleh kelompok-kelompok seperti Hamas dan Hizbullah.
Baca Juga: Puluhan ruas jalan akan ditutup 29 Juni mendatang, Dishub DKI Jakarta terapkan rekayasa lalu lintas
Tingkat kedua adalah David's Sling, yang dapat mencegat roket yang lebih berat bersama dengan beberapa rudal balistik.
Sistem Arrow 2 dan 3 digunakan untuk menjatuhkan rudal balistik, dengan yang terakhir mampu menembak jatuh rudal hipersonik eksoatmosfer.
Pengisian ulang sistem Arrow telah menjadi masalah yang terus-menerus bagi Israel.
MEE melaporkan pada bulan September bahwa Israel tengah berjuang mengisi ulang pencegat Arrow setelah serangan pertama Iran terhadap Israel pada bulan April tahun lalu.
AS dan Israel bersama-sama memproduksi pencegat Arrow.