Mengenai kemungkinan PDIP menempatkan kadernya dalam kabinet Prabowo-Gibran, Basarah menyatakan bahwa hal tersebut sepenuhnya merupakan keputusan Ketua Umum Megawati. Namun, ia memastikan bahwa komunikasi antara Megawati dan Prabowo tetap berjalan dengan baik.
"Pada intinya, apa pun pola hubungan antara PDI-P dan pemerintahan Prabowo, di atas semua itu hubungan Pak Prabowo dengan Bu Mega sangat baik," ujar Basarah.
Sebagai salah satu partai politik terbesar di Indonesia, PDIP memiliki rekam jejak panjang dalam panggung politik nasional. Sejak era reformasi, PDIP telah dua kali mengantarkan presidennya sendiri, yaitu Megawati Soekarnoputri pada 2001 dan Joko Widodo pada 2014 serta 2019.
PDIP juga dikenal sebagai partai dengan basis massa yang kuat, terutama di wilayah Jawa dan Bali, serta memiliki struktur organisasi yang solid hingga ke tingkat akar rumput.
PDIP berperan aktif dalam berbagai kebijakan nasional, termasuk penguatan demokrasi, pembangunan infrastruktur, dan reformasi birokrasi.
Dalam dua periode pemerintahan Presiden Joko Widodo, PDIP menjadi partai utama pendukung pemerintah dan memiliki perwakilan kuat di kabinet serta legislatif.
Baca Juga: Tren gambar Ghibli dari ChatGPT bikin Hayao Miyazaki murka, dicap sebagai penghinaan terhadap seni
Dengan pengaruh dan pengalaman tersebut, PDIP dinilai tetap menjadi kekuatan strategis dalam politik nasional, baik sebagai mitra pemerintahan maupun sebagai pengawas yang kritis.
Dengan demikian, PDIP menegaskan bahwa mereka tidak akan secara resmi menjadi oposisi, tetapi juga tidak serta-merta bergabung dalam koalisi pemerintahan.
Sebaliknya, mereka akan memainkan peran strategis dengan memberikan dukungan kritis yang konstruktif demi kemajuan bangsa dan negara.***