politika

Apakah Dampak Trump Kenakan Tarif 32 Persen atas Barang Indonesia? Dari Kenaikan Harga sampai Ancaman PHK

Jumat, 4 April 2025 | 08:33 WIB
Presiden AS Donald Trump saat mengumumkan pengenaan tarif dagang terhadap i negara termasuk Indonesia. (X Feyber)

Baca Juga: Pengacara kasus pembunuhan Jurnalis asal Banjarbaru ungkap fakta terbaru, sebut ada kekerasan seksual yang dilakukan oleh Jumran Prajurit TNI AL

Feyber melalui akun X menanggapi makna tarif secara keseluruhan bagi Indonesia.

Pertama, persepsi AS tentang Hambatan Perdagangan Indonesia: Pemerintah AS memandang Indonesia sebagai negara dengan tingkat proteksi atau hambatan perdagangan yang relatif tinggi (dianggap setara 64%) terhadap produk mereka.

Kedua, Ancaman Tarif Balasan dari AS: Ada usulan atau potensi ancaman bahwa AS bisa saja memberlakukan tarif impor sebesar 32% untuk produk-produk yang berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Sempat temui Lisa Mariana, Hotman Paris akhirnya sarankan Atalia tempuh jalur hukum karena hal ini

Ketiga, Potensi Dampak Negatif: Jika tarif 32% ini benar-benar diterapkan oleh AS, maka besar dampaknya.

Harga barang-barang ekspor Indonesia (seperti tekstil, alas kaki, furnitur, dll.) akan menjadi jauh lebih mahal di pasar AS.

Daya saing produk Indonesia akan menurun drastis dibandingkan produk dari negara lain (yang mungkin tarifnya lebih rendah) atau produk domestik AS.

Baca Juga: Sarankan Atalia laporkan dugaan perselingkuhan Ridwan Kamil, begini prosedur hukum menurut Hotman Paris

Permintaan produk Indonesia di AS kemungkinan besar akan turun signifikan.

Ini dapat memukul keras industri ekspor Indonesia yang bergantung pada pasar AS, berpotensi menyebabkan penurunan pendapatan ekspor, penutupan pabrik, dan kehilangan pekerjaan di Indonesia.

Singkatnya, AS melihat Indonesia sebagai negara dengan hambatan dagang tinggi terhadap produk AS (64%) dan mengusulkan tarif balasan sebesar 32% untuk produk Indonesia yang masuk ke AS, yang jika diterapkan akan sangat merugikan ekspor Indonesia. ***

Halaman:

Tags

Terkini