Ia menegaskan bahwa kekejaman yang dilakukan KKB merupakan upaya menciptakan ketakutan dan menghambat pembangunan, terutama di sektor pendidikan.
Seluruh korban, baik yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka, telah dievakuasi ke Jayapura dan dirujuk ke RSAD Marthen Indey di Kota Jayapura.
“Tindakan kekerasan ini tidak akan menyurutkan komitmen negara dalam memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan kepada masyarakat Papua.
Justru menjadi bukti bahwa kekejaman yang dilakukan KKB semakin nyata,” lanjut Brigjen Faizal.
Baca Juga: 5 tanda awal sihir kiriman datang dari orang iri dengki, salah satunya keberadaan benda berikut ini
Pihak RSUD Dekai, Kabupaten Yahukimo, menyampaikan bahwa, kejadian tersebut mengakibatkan satu orang meninggal dunia, tiga korban mengalami luka berat, dan empat lainnya menderita luka ringan sementara dua korban lainya, dalam kondisi aman dan tidak dievakuasi karena merupakan warga asli Yahukimo dan atas permintaan sendiri.
Sebanyak delapan orang berhasil dievakuasi antara lain,:
1. Rosalia Rerek Sogen. Perempuan, guru, Suku Flores (Timor), meninggal dunia (MD)
2. Doinisiar Taroci More Flores. Perempuan, guru, Suku Flores, NTT.
3. Vantiana Kambu. Perempuan, guru, Suku Papua, Sorong.
4. Paskalia Peni Tere Liman. Perempuan, guru, Suku Flores.
5. Fidelis De Lena. Laki-laki, guru, Suku Flores.
6. Kosmas Paga. Laki-laki, guru, Suku Flores.