politika

Ternyata, Banyak Beradar Pakaian Berbahan Tidak Ramah Lingkungan, TONIQUE Satu Contoh Eco-Friendly Karya Anak Negeri

Kamis, 6 Maret 2025 | 20:54 WIB
Satu contoh karya anak negeri, buatan Indonesia, TONIQUE. (Liputan Zulfadhli Anwar )

JAKARTA INSIDER - Mayoritas produk fashion di pasar massal masih menggunakan bahan polyester, yang membutuhkan lebih banyak air, bahan kimia, dan energi dalam proses produksinya, serta sulit terurai di alam. Tren global menunjukkan peningkatan kesadaran akan fashion berkelanjutan, tetapi di Indonesia, penerapan konsep ini masih terbatas.

Industri fashion di Indonesia terus berkembang pesat, menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan terbesar di Asia Tenggara.

Namun, di balik pesatnya pertumbuhan ini, muncul tantangan besar terkait dampak lingkungan.

Menjawab tantangan ini, TONIQUE hadir sebagai brand fashion lokal yang mengusung konsep eco friendly dengan harga terjangkau, menawarkan solusi bagi konsumen yang ingin tampil stylish sekaligus peduli terhadap lingkungan.

Baca Juga: Tersedia! Layanan Online Qurban dan Aqiqah, Peternak Nusantara: Berdayakan Peternak Lokal, Berbagi Daging Qurban Lebih Merata

Fashion ramah lingkungan yang terjangkau untuk semua, TONIQUE berkomitmen untuk menghadirkan pakaian berbahan 100% katun tanpa campuran polyester, sehingga lebih ramah lingkungan.

Tidak hanya itu, seluruh kemasan produk juga dibuat dari material daur ulang.

"Sebagian besar industri fashion masih bergantung pada polyester, karena biayanya lebih murah, tetapi ini memberikan dampak lingkungan yang besar. Kami ingin membuktikan bahwa menciptakan produk fashion yang eco friendly  tidak harus mahal," ujar Malik Thariani, Co-Founder dan Director TONIQUE.

Ia melanjutkan, “Kami ingin mengubah paradigma bahwa produk berkelanjutan itu hanya untuk kalangan tertentu. Di TONIQUE, kami menghadirkan pakaian yang _fashionable_, terjangkau, dan tetap mengedepankan nilai keberlanjutan.”

Baca Juga: Hore! Pemberian Naturalisasi Dean, Joey dan Emil Lancar, Erick Thohir: Impian Garuda Mendunia Dekati Realita

Selain itu, penggunaan bahan katun dalam produk TONIQUE juga mampu menghemat hingga 2.000 liter air dalam proses produksinya, dibandingkan dengan produk berbahan polyester.

Dengan beralih ke bahan yang lebih ramah lingkungan, TONIQUE turut berkontribusi dalam mengurangi polusi serta dampak negatif terhadap lingkungan.

Dibangun oleh Visi Tiga Founders, TONIQUE didirikan pada tahun 2022 oleh Malik Thariani, bersama dengan Co-Founder, Monica Suseno, serta rekannya Smejo Chacko.

 Baca Juga: Flora Shafiq resmi mengundurkan diri dari JKT48, ini alasannya!

Mereka berbagi visi yang sama, menciptakan fashion berkelanjutan yang bisa diakses oleh semua orang.

Halaman:

Tags

Terkini