LOMBOK INSIDER - Puluhan orang dari elemen masyarakat sipil yang menamakan diri Kesatuan Aksi Daerah Modal Bangkit (Kasdam-Bangkit), menuntut Jokowi agar lengser dari jabatan.
Tuntutan dan aksi itu dilakukan dalam demonstrasi di bundaran Simpang Lima, pusat kota
Banda Aceh, Rabu (20/03/2024), berlangsung tertib dan damai.
Koordinator Aksi Kasdam Bangkit, Dr (C) Yusuf Al-Qardhawy,SHI ,CPM.,MH dalam orasi dan pernyataan sikapnya di hadapan peserta demo dan awak media, menyampaikan bahwa aksi ini dilakukan oleh masyarakat perwakilan tokoh-tokoh tua Aceh.
"Tokoh-tokoh tua Aceh geram dengan kondisi bangsa, dimana penyelenggara pemilu seharusnya wajib independen dan profesional dalam melaksanakan tugasnya.Tetapi hal ini jauh api dari panggang." Tegas Yusuf.
Ditambahkanpula oleh Yusuf, intervensi kekuasaan negara pada pemilu 2024 ini terlihat cukup jelas, mendukung paslon tertentu dengan memberikan bantuan sosial (bansos) yang begitu banyak bagi masyarakat, di detik-detik menjelang pemilihan.
Di sisi lain, sebut Yusuf yang juga mantan komisioner Bawaslu Kota Banda Aceh, menyebutkan bahwa, " sikap Presiden Jokowi tersebut merupakan tindakan melanggar konstitusi dan spirit reformasi, oleh karenanya agar tatanan berbangsa dan bernegara tidak terus rusak, Presiden Jokowi harus dilengserkan," imbuh Yusuf AlQardhawi.
"Tidak ada solusi lain kecuali makzulkan Jokowi dari tampuk kekuasaan RI- 1," tandas Yusuf dalam pernyataan sikapnya.
Aksi damai yang dilakukan di bundaran Simpang Lima Banda Aceh itu dijaga ketat oleh aparat kepolisian dan satpol PP.
Berdasarkan pantauan JakartaInsider di lokasi, aksi yang dimulai pukul 10.00 wib ini, berakhir pukul 11.30 WIB.
Kasdam Bangkit juga menyampaikan dukungan terhadap pelaksanaan hak angket oleh anggota DPR RI di parlemen Senayan.
"Harus dilaksanakan agar kecurigaan pileg dan pilpres curang menjadi clear,"sebut Yusuf AlQardhawi.
Baca Juga: Pakar UGM: Selama PBB Tidak Tegas, Konflik Palestina-Israel Tidak Pernah Usai
Sejumlah tokoh tua juga menyampaikan orasinya. Antara lain, Mayor (purn.) Muhammad Aflan, Muna Rosita (mantan Ketua Kohati HMI Kota Banda Aceh), Sayuti (mantan aktivis 1998), Khairul Albanna (mantan Panglima Laskar FPI Aceh), Tgk. Iswadi Jamil ( Ketua Brigade Komando Aceh), dan beberapa lainnya.***