LOMBOK INSIDER - Sengketa wilayah Esequiba antara Venezuela dan Guyana merupakan tantangan serius dalam diplomasi Amerika Selatan.
Karena itu, Duta Besar Venezuela untuk Indonesia, Radames Gomez Azuaje pun meminta dukungan masyarakat Indonesia berkaitan referendum yang akan digelar.
Menurut Azuaje, Republik Bolivarian Venezuela rencananya akan melakukan referendum di 3 Desember 2024 berkaitan dengan wilayah Esequiba yang sejak lama menjadi sengketa antara Venezuela dan Guyana.
Baca Juga: Segera daftar! Program beasiswa S2 untuk jurnalis BRI Fellowship Journalism 2024
Dalam Seminar 'Meet D'Ambassador' yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Azuaje menjelaskan bila wilayah Esequiba sejak dahulu merupakan bagian integral dari Venezuela.
Venezuela memandang Esequiba sebagai wilayah yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan negaranya.
Klaim ini berasal dari masa penjajahan Spanyol, di mana wilayah ini dianggap sebagai bagian integral dari Capitanía General de Venezuela.
Baca Juga: Terus Perkuat Layanan, BRI Resmikan Sentra Layanan Prioritas Semarang Pattimura
Venezuela mengacu pada perjanjian-perjanjian kolonial Spanyol-Belanda sebagai dasar klaim sejarahnya terhadap Esequiba.
Venezuela, lanjut Azuaje, akan mempertahankan klaim sejarahnya, namun juga bertekad untuk mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
"Wilayah Esequiba merupakan wilayah Venezuela sejak dulu. Sengketa terkait wilayah ini merupakan warisan era kolonial. Sekarang, dengan dunia yang makin terbuka, kita harus menghapuskan warisan-warisan kolonial yang menghambat dengan tetap menghormati kedaulatan masing-masing," kata Azuaje.
Baca Juga: BRImo super app BRI: Dari 2,9 juta pengguna hingga 30,4 juta dalam waktu kurang dari 4 tahun
Karena itulah, Venezuela menolak putusan Mahkamah Internasional (ICJ) pada 2021 yang mendukung kedaulatan Guyana atas wilayah Esequiba.
Venezuela menyatakan bahwa mereka tidak akan mengakui atau melaksanakan keputusan tersebut, seraya menegaskan bahwa pendekatan tersebut tidak mencerminkan pandangan dan klaim sejarah mereka.
"Esequiba sudah menjadi wilayah Venezuela sejak sebelum kemerdekaan dan akan tetap menjadi wilayah Venezuela di masa depan," lugas Azuaje.