JAKARTA INSIDER - Isu terkait kedekatan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dengan Front Pembela Islam (FPI) dan Rizieq Shihab (HRS) telah menjadi topik perbincangan hangat di berbagai platform media sosial.
Untuk menjawab kontroversi tersebut, Anies Baswedan memberikan penjelasan dalam sebuah wawancara yang diunggah di akun Twitter pribadinya pada tanggal 7 September 2023.
Dalam wawancara tersebut, Anies Baswedan menjelaskan bahwa sebagai seorang gubernur, tugasnya adalah berkomunikasi dengan semua organisasi yang memiliki legalitas dari pemerintah DKI Jakarta, tanpa memihak kepada salah satu kelompok.
Baca Juga: Partai Masyumi datang ke Nasdem Tower untuk deklarasi dukungan ke Anies Baswedan dan Cak Imin
Ia menekankan pentingnya prinsip kesetaraan dalam membuat kebijakan, baik terkait agama maupun etnis suku.
Anies juga menyoroti perbedaan eksposur antara kunjungannya ke FPI dengan kunjungan ke komunitas agama lainnya.
Ia mencatat bahwa kunjungannya ke FPI menjadi berita besar, sementara kunjungan ke komunitas Katolik, Hindu, dan Budha tidak mendapatkan perhatian yang sama.
Baca Juga: Anies Baswedan pilih Cak Imin sebagai pasangannya, Dahlan Iskan sampaikan pendapat dan analisis
Pernyataan ini mencerminkan pandangan netral Anies Baswedan terkait isu tersebut.
Ia menegaskan bahwa sikapnya tidak berat sebelah dan bahwa dukungannya adalah untuk semua organisasi yang beroperasi secara legal di Jakarta.
Respon Anies Baswedan ini diharapkan dapat membantu memahami pandangan netralnya terkait isu ini dan meredakan kontroversi yang berkembang.
Baca Juga: Perpecahan dalam koalisi, Anies Baswedan beberkan fakta di balik kontroversi dengan Partai Demokrat
Isu ini tetap menjadi perbincangan penting di lingkungan sosial dan politik.***