Dia merujuk pada contoh perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014, di mana koalisi pendukung Prabowo-Hatta Radjasa juga melibatkan Golkar dan PAN, bersama dengan partai lainnya seperti Gerindra, PKS, PPP, dan PBB.
Baca Juga: Kawal industri kreatif, Ganjar Pranowo berdialog dengan musisi papan atas Indonesia
Meski saat itu, kubu Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla berhasil meraih kemenangan dan memimpin Indonesia selama periode 2014-2019.
"Jadi menurut saya itu biasa-biasa saja dan kisah inipun pernah terjadi pada saat 2014 kalau tidak salah. Saat itu yang mendukung lawannya Pak Jokowi itu juga sama, mereka semua berbondong-bondong ke sana dan kejadian ini kita catat dalam perjalanannya dan selalu ada dinamika yang berubah," paparnya.
Di akhir pernyataannya, Ganjar Pranowo kembali mengungkapkan ucapan selamat atas deklarasi dukungan dari Golkar dan PAN terhadap Prabowo Subianto.
Baca Juga: Golkar, PAN, dan PKB deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden
Baginya, yang terpenting adalah menjaga kualitas dan integritas proses demokrasi, sehingga para pemimpin masa depan bisa fokus dalam menangani berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa dan negara.
"Dengan demikian, saya mengucapkan selamat sudah bergabung (ke koalisi Prabowo), ini proses demokrasi yang biasa saja, dan tentu saja yang paling penting adalah bagaimana kita menjaga demokrasi berjalan dengan baik, apa yang mesti kita bereskan dari persoalan bangsa dan negara ini," tegas Ganjar Pranowo, mengakhiri pernyataannya dengan optimisme.***
Artikel Terkait
Ganjar Pranowo tampil bergaya dengan kemeja garis hitam putih rancangan Presiden Jokowi
Ganjar Pranowo bergembira dan apresiasi musik bersama David Ozora di IDPFest
Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bersatu untuk dukung kesehatan mental dalam acara Menjadi Manusia
Golkar, PAN, dan PKB deklarasi dukungan untuk Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden
Kawal industri kreatif, Ganjar Pranowo berdialog dengan musisi papan atas Indonesia