JAKARTA INSIDER - Polemik mengenai siapa yang akan menduduki posisi calon wakil presiden (cawapres) dalam koalisi perubahan terus memanas.
Salah satu nama yang mendadak mencuat adalah Yenny Wahid, putri mendiang Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid.
Namun, pernyataan Jansen Sitindaon, seorang kader Partai Demokrat, mengenai ketidakcocokan Yenny Wahid untuk posisi tersebut telah memicu sorotan dan reaksi beragam dari berbagai pihak.
Dalam pernyataannya, Jansen Sitindaon menjelaskan bahwa sementara Yenny Wahid memiliki atribusi yang kuat, ia dianggap tidak cocok untuk menjadi cawapres dalam koalisi perubahan.
Menurutnya, cawapres perubahan seharusnya merepresentasikan semangat dan visi perubahan yang diusung oleh koalisi tersebut.
Ia mengungkapkan, "Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh 'status quo' atau bagian dari rezim ini."
Baca Juga: Partai Nasdem rayakan ulang tahun ke 72, dihadiri oleh Anies Baswedan dan AHY
Pernyataan Jansen Sitindaon juga mencerminkan kekhawatiran bahwa jika sosok yang tidak merepresentasikan semangat perubahan diangkat sebagai cawapres, hal ini dapat membingungkan publik dan merusak citra koalisi perubahan itu sendiri.
Ia menggarisbawahi bahwa untuk menjaga kesatuan dan tujuan perubahan, koalisi perlu memiliki wakil yang secara tegas memegang prinsip-prinsip perubahan.
Namun, polemik tersebut bukan hanya datang dari satu sisi.
Yenny Wahid sendiri memberikan tanggapan atas pernyataan tersebut.
Melalui akun media sosialnya, Yenny Wahid menegaskan bahwa ia tidak pernah mengajukan diri untuk menjadi cawapres Anies Baswedan.
Artikel Terkait
Akun Twitter Partai Demokrat kehilangan ribuan follower, diduga terkena pembersihan follower ala Elon Musk
Susilo Bambang Yudhoyono: Memimpikan Rekonsiliasi antara Partai Demokrat dan PDIP Melalui Jokowi dan Megawati
Partai Nasdem rayakan ulang tahun ke 72, dihadiri oleh Anies Baswedan dan AHY
Kabar duka, Rizano Azhar Pohan kakak Anisa Pohan istri AHY meninggal dunia karena penyakit