Sandiaga Uno keluar Partai Gerindra masuk PPP demi tiket Cawapres, Ray Rangkuti: Sandi lompat sana-lompat sini

JAKARTA INSIDER - Sandiaga Uno resmi bergabung bersama PPP ( Partai Persatuan Pembangunan) mulai hari ini, Rabu (14/6/2023).

Sebelumnya Sandiaga Uno berstatus sebagai anggota Partai Gerindra, yang merupakan Partai dari Prabowo Subianto pasangannya dalam Pilpres 2019 Silam.

Sebelum bergabung bersama PPP, Sandiaga Uno sempat dikabarkan akan bergabung bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga: 5 Ciri orang yang sudah terkena kiriman sihir menurut Ustadz Khalid Basalamah, salah satunya mimpi buruk

Bahkan sempat santer ditelinga masyarakat tujuan Sandiaga Uno mendekati PKS untuk melakukan menjegalan terhadap Anies Baswedan. Namun isu tersebut langsung dibantah oleh Sandiaga Uno.

Sampai akhirnya Sandiaga Uno memilih PPP sebagai pelabuhannya dalam berpolitik. Alasan Sandiaga Uno memilih PPP tak lain karna menurut nya dirinya dan PPP memiliki kesamaan akan visi dan misi dalam membangun Indonesia.

Berita bergabungnya Sandiaga Uno dalam PPP lantas menjadi sedikit problematis, pasalnya Sandiaga Uno dinilai terlalu ambisius untuk mengejar Pemilu 2024.

Baca Juga: Mimpi Putri Ariani dengan keterbatasan tidak menyurutkan untuk bangkit di internasional

Dilansir dari MetroTV, Pakar Politik Ray Rangkuti menilai bergabungnya Sandiaga Uno dalam PPP merupakan langkah yang terlalu cepat dan terkesan terburu-buru.

Bahkan secara menohok Ray Rangkuti menyebut gaya politik Sandiaga Uno terkesan seperti “Kutu Loncat” yang loncat sana loncat sini.

“Beliau ini rasanya seperti terburu-buru, setelah menyatakan cerai dari Gerindra langsung masuk ke PPP, imej yang terbangun ditengah masyarakat kesannya adalah sering lompat-lompat itu, lompat sama lompat sini,” tutur Ray Rangkuti.

Baca Juga: Solusi tempat usaha dan rumah yang terkena kiriman sihir dan santet, menurut Ustadz Ali Hasan Bawazier

Politik “kutu loncat” yang Dilakukan oleh Sandiaga Uno menurutnya bukanlah langkah yang bijak karna membuat kesan dirinya sebagai tokoh politik yang tidak memiliki konsistensi.

Ray Rangkuti juga menyebutkan jika target Sandiaga Uno untuk bisa masuk dalam bursa Pilpres 2024 merupakan target yang kurang tepat untuk saat ini.