Menurut Abu Rizal Bakri, sebaiknya melihat situasi perkembangannya dulu.
"Namun, kata Abu Rizal bukan berarti Golkar akan mendaftar pada hari terakhir," tuturnya.
Ketika ditanya apakah Golkar yang menentukan Capres dan Cawapresnya, Abu Rizal Bakri mengatakan, "kita lihat nanti perkembangan, karena itu tidak perlu buru-buru," ujar Dewan Penasehat Golkar ini.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Batu Malang terbaru 2023 paling hits dan populer, nomor 4 paling menarik
Menjadi catatan, yang menurut pengamat bahwa Golkar sampai saat ini masih tergabung koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum mendeklarasikan siapa calon presiden dan calon wakil presidennya.
Saat ini, Golkar dikuatirkan ditinggal sendirian oleh kawannya di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) karena PPP sudah merapat ke PDIP. Kemudian PAN juga memberikan indikasi mengikuti jejak PPP.
Sama halnya dengan PAN juga mendekat ke PDIP. KIB hampir dipastikan bubar.
Baca Juga: Messi Batal Hadir di Pertandingan Sepak Bola Argentina Melawan Indonesia: Momen Bersejarah Terancam
Dengan bubarnya KIB, peluang Golkar untuk mengusung capres dikuatirkan hilang.
Golkar hanya bisa berkoalisi dan masuk ke salah satu poros, yakni poros pendukung Anies Baswedan dan poros Prabowo Subianto.
Tapi strategi politik bisa saja berbicara lain, sebab, politik itu cair. Masih ada waktu untuk melakukan lobi-lobi politik dan menyamakan persepsi visi dan misi untuk membangun negeri ini.***
Artikel Terkait
Partai Golkar umumkan hasil Rakernas, Airlangga Hartarto: Kami maju menjadi Capres!
Mahfud MD membenarkan pernah meminta Denny untuk menjaga Anies sebagai Capres agar demokrasi lebih sehat
Hasil elektabilitas Capres dan Cawapres saling salip, sementara trend Anies semakin turun inilah penyebabnya
Manuver politik PAN dalam mencari sandaran jelang pendaftaran Capres dan Cawapres, PDIP atau Gerindra?
3 Simulasi Capres 2024 versi SMRC terbaru: Ganjar 37,9 persen, Prabowo 33,5 persen, dan Anies 19,2 persen