Kompetisi Pilpres 2024, Munir: Anies merangsang diskursus publik yang mencerdaskan dan Ganjar menghasilkan...

JAKARTA INSIDER - Partai NasDem dan Partai PDI-P merupakan dua partai yang sudah mantap mengusung bakal calon presiden untuk Pilpres 2024 mendatang.

Partai NasDem dengan mantap mendeklarasikan Anies Baswedan untuk maju pada pemilihan presiden tahun 2024.

Ganjar Pranowo merupakan kader dari Partai PDI-P yang sekarang sudah mantap dipilih oleh Megawati untuk menjadi bakal calon presiden.

Sehingga publik Indonesia saat ini ramai menyorot setiap tindakan yang dilakukan oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman Twitter @munir_timur pada Senin (22/5/2023) tentang perbandingan antara Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan.

Baca Juga: Buntut tertangkapnya Johnny G Plate sebagai tersangka, Plt Menkominfo mengaku siap lanjutkan proyek BTS 4G

Akun Twitter @munir_timur menuliskan tentang perbandingan antara bakal calon yang diusung Partai NasDem dengan bakal calon yang diusung oleh Partai PDI-P.

"Dari semua perbincangan publik tentang Pilpres, barulah aku sadar, bahwa Anies telah merangsang diskursus publik yang mencerdaskan,"tulis akun Twitter @munir_Timur.

Menurut akun @munir_timur apa yang dilakukan oleh bakal calon presiden dari PDI-P hanya menghasilkan keringat dengan disertai sorotan kamera.

"Sementara pak Ganjar hanya menghasilkan keringat dengan berlari di ruang publik disertai sorotan kamera,"tambah akun @munir_Timur.

Baca Juga: Buntut kasus dugaan penerimaan gratifikasi dan TPPU Rafael Alun Trisambodo, Mario Dandy Satriyo diperiksa KPK

Salah satu akun Twitter lain juga menimpali lewat komentar tentang sikap Anies Baswedan terhadap para pendukungnya.

"Yang dilakukan Anies bukan sekedar memandu, namun juga mengajak semua pendukungnya untuk mengusung lentera yang mampu menerangi peta jalan keluar,"tulis akun @Naz*** berkomentar pada laman Twitter @munir_Timur..

Akun @Naz*** menilai bahwa Indonesia 10 tahun teracuni oleh racun polarisasi ditengah-tengah masyarakat.

"Nyaris 10 tahun bangsa ini terpuruk, bukan hanya teracuni racun polarisasi, tapi juga rusaknya tatanan ekonomi, hukum, politik dan budaya,"papar akun @Naz***.