Pemerintah Rusia janji akan segera kirimkan amunisi, Wagner Group batal hengkang dari Bakhmut

JAKARTA INSIDER - Pasukan tentara bayaran Wagner Group sempat akan hengkang dari wilayah Bakhmut karena kekurangan amunisi dan pasokan senjata.

Wagner Group berencana akan meninggalkan wilayah Bakhmut pada tanggal 19 mei dikarenakan kekurangan amunisi dan persenjataan untuk berperang melawan Ukraina.

Pemimpin Wagner Group, Yevgeny Prigozhin telah memberi peringatan kepada pemerintah Rusia dan mengancam akan hengkang sebelum 19 mei.

Baca Juga: Rusia mulai melemah, Turkiye tolak permintaan AS untuk kirimkan sistem rudal S 400 ke Ukraina

Setelah video ancaman bos Wagner Group tersebut menyebar luas, pemerintah Federasi Rusia berjanji akan segera mengirimkan amunisi dan persenjataan terkait perang di wilayah Bakhmut.

Dikutip dari laman REUTERS oleh JAKARTA INSIDER 08/05/2023, pemerintah Federasi Rusia akan segera kirimkan amunisi dan paket senjata untuk tentara bayaran di Bakhmut.

Pemerintah Federasi Rusia juga berjanji untuk mengirimkan persenjataan yang cukup kepada Wagner Group setelah bos Wagner ngamuk.

Baca Juga: Liga Arab kembali akui status keanggotaan Suriah, AS ngamuk dan layangkan ancaman perang ke Damaskus

Hal ini telah disampaikan secara langsung oleh bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin yang mengatakan bahwasanya pihak pemerintah Rusia telah berjanji untuk tetap mengirimkan persenjataan di Bakhmut.

" Pihak Rusia telah berjanji untuk mengirimkan amunisi dalam jumlah yang cukup kepada tentara bayaran di Bakhmut " ungkap bos Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.

Selain itu, bos Wagner Group ini juga mengatakan bahwasanya pemerintah Rusia meminta tentara bayaran Wagner Group untuk tetap berperang di Bakhmut.