Ganjar Pranowo akhirnya dipilih partai PPP sebagai bakal Capres 2024, Abdul: Ijtihad Konsisten PPP

JAKARTA INSIDER - Pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akhirnya menentukan sikap secara resmi mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai bakal calon Presiden.

Walaupun Ganjar Pranowo adalah kader partai berlambang banteng atau PDI Perjuangan yang sekarang sedang beruasa.

Menurut PPP langkah memilih Ganjar Pranowo merupakan langkah konsisten PPP dalam mengambil sikap politik, karena Gajar dianggap representatif kelanjutan dari Jokowi-Ma’ruf Amin.

"Sejak dulu hingga kini, PPP tetap tidak berubah dalam melakukan ikhtiar politiknya. Melalui kematangan berpikir yang rasional, pemilihan Ganjar bagian dari sebuah bentuk ‘ijtihad konsistensi PPP’,"tulis Abdul Gaffar, Dosen IAI Al-Khairat Pamekasan dilaman resmi partai PPP.

Baca Juga: Lowongan kerja Agung Sedayu Group masih dibuka untuk mengisi 6 posisi penting yang masih kosong, cek di sini!

Menurut Abdul Gaffar tidak salah bila PPP tetap berasaskan Islam dengan tetap mempertahankan basis dukungan.

"Hemat penulis, pilihan PPP tetap berasas Islam dengan harapan masih mempertahankan basis dukungan tidaklah salah,"kata Abdul Gaffar.

Abdul Gaffar menilai bahwa pilihan PPP mendukung atau mendeklarasikan Ganjar Pranowo untuk menghadapi Pilpres  2024 mendatang merupakan langkah taktis dan strategis.

"Pemilihan sosok capres Ganjar Pranowo adalah bentuk langkah taktis dan strategis untuk memperoleh kejayaan pada musim 2023,"tambah Abdul.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari laman partai PPP pada Minggu (30/4/2023) tentang sikap konsisten PPP dalam mengambil langkah politik dan memilih Ganjar Pranowo.

Dalam situasi apapun, tetap menjadikan Islam sebagai dimensi transformatif diupayakan dapat menjembatani ketegangan-ketegangan dari poros-poros kepentingan baik internal maupun eksternal di tubuh PPP.

Baca Juga: Akan segera ditutup lowongan kerja PT Indofood, masih ada 4 posisi penting yang kosong, buruan daftar!

Kedua, penguatan ideologi dan identitas kesantrian. PPP sudah mampu memaksimalkan melalui penguatan pemetaan pasar politik di masing-masing wilayah dengan penguatan ideologi berbasiskan kesantrian, dengan mengadakan semacam advokasi kerja sama pelatihan pendidikan nilai-nilai politik di masing-masing daerah. 

Tidak dapat dimungkiri, keterlibatan kiai beserta santri dalam politik mempunyai makna sebagai sebuah dinamika politik PPP yang memiliki efek positif untuk mendorong terciptanya masyarakat partisipatif dan kritis (kritis-transformatif).