PBNU gelar Rukyatul Hilal pada Rabu 22 Maret 2023 untuk tentukan awal Ramadhan, ini dua alasan yang mendasari

photo author
- Selasa, 21 Maret 2023 | 11:24 WIB
seorang petugas dari PBNU sedang melakukan persiapan Rukyatul Hilal untuk penentuan 1 Ramadhan.
seorang petugas dari PBNU sedang melakukan persiapan Rukyatul Hilal untuk penentuan 1 Ramadhan.

 

JAKARTA INSIDER - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) akan menggelar Rukyatul Hilal (pengamatan hilal) pada Rabu, 22 Maret 2023. 

Rukyahtul Hilal ini sebagai upaya untuk menentukan 1 Ramadhan 1444 H.

Melansir NU Online, LF PBNU menegaskan ada dua aspek yang mendasari NU tetap menggunakan rukyah hilal.

Pertama, Rukyatul Hilal sebagai aspek ibadah. Dalam pandangan Nahdlatul Ulama, pelaksanaan rukyah hilal merupakan instrumen wajib guna memastikan kapan masuk tanggal 1 bulan kalender Hijriyah menurut ukuran syara'.

Baca Juga: PT Indofood Sukses Makmur Tbk, membuka loker posisi Industrial Relation Supervisor, paling lambat 4 April 2023

“Jadi tidak hanya untuk menentukan awal Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Nahdlatul Ulama menggelar rukyah hilal guna penentuan awal setiap bulan kalender Hijriyah sepanjang tahun,” demikian keterangan yang termaktub dalam Informasi Hilal Awal Ramadhan 1444 H 29 Sya’ban 1444 H/22 Maret 2023 M yang diterbitkan LF PBNU.

Rukyatul Hilal bagi NU juga selaras dengan pendapat para ulama salaf, yakni hukumnya fardhu kifayah atau bersifat wajib untuk masyarakat (wajib-komunal).

Karenanya, bila dalam sebuah negara tidak ada satupun yang bersedia melaksanakan rukyah hilal, maka siapapun Muslim yang ada di dalamnya akan memperoleh dosanya.

Baca Juga: Istri Sekda Riau, Andrias Hariyanto disorot pakai tas branded dan liburan mewah, SF Hariyanto: Itu tas KW

Kedua, Rukyatul Hilal tetap dilakukan juga sebagai bentuk aspek kultural. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia pada saat ini.

 Survei keberagamaan Muslim di Indonesia pada 2016 yang digelar lembaga Alvara Research Center dan dipublikasikan Januari 2017 menunjukkan 64 persen Muslim Indonesia mengikuti Rukyatul Hilal dalam penentuan hari besar Islam. Jumlah penduduk Indonesia pada 2016 adalah 262 juta jiwa dengan 87 persen di antaranya Muslim.

“Maka kuantitas Muslim Indonesia yang berpedoman pada rukyatul hilal dalam penentuan hari besar Islam setara dengan 145 juta jiwa,” demikian keterangan Alvara Research Center.

Sebagai pembanding, jumlah Muslim Indonesia yang menjadi warga NU di seluruh Indonesia hanya berkisar 90 juta orang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sukowati Utami JI

Sumber: nu.or.id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X