Miris! Pasca ditahan kasus penganiayaan David, begini nasib Mario Dandy Satrio tak dijenguk keluarga

JAKARTA INSIDER - Mario Dandy Satrio anak dari mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo bernasib miris pasca ditahan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap David.

Publik mengetahui selama ini Mario Dandy Satrio bergelimang harta mewah yang beberapa kali sempat ia pamerkan sebelum tersandung kasus penganiayaan.

Perhatian keluarga Rafael Alun Trisambodo kepada Mario Dandy Satrio memang luar biasa, terlihat anak seusia Mario Dandy sudah mengendarai kendaraan mewah.

Namun kini nasib Mario Dandy Satrio sungguh sangat memprihatinkan karena sekitar sudah 1 bulan ditahan Mario Dandy belum ada dijenguk oleh Rafael Alun Trisambodo orang tua sekaligus mantan pejabat pajak.

Baca Juga: PT Chateraise Gobel Indonesia (Gobel Group) buka lowongan kerja, ada 9 posisi, khusus domisili Jabodetabek

Akibat tindakannya yang kejam kepada David, kini Mario Dandy Satrio harus mendekam dipenjara yang dibayang-bayangi vonis hukuman berat dari pengadilan kelak.

Ayah Mario Dandy Satrio yang bernama Rafael Alun Trisambodo sekarang menjadi sorotan publik pasca kasus Dandy mengemuka.

Sejak menjalani penahanan tersangka kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17), yakni Mario Dandy Satriyo (20), disebut belum pernah menerima kunjungan dari keluarganya.

Dilansir JAKARTA INSIDER dari berita PMJ News pada Sabtu (18/3/2023) tentang tidak adanya keluarga yang menjenguk Mario Dandy Satrio.

“Belum (ada kunjungan dari keluarga),” ujar pengacara Mario, Dolfie Rompas, saat dikonfirmasi, Senin (13/3/2023).

Mario Dandy Satrio tersangka kasus penganiayaan terhadap Cristalino David Ozora (17) merupakan anak mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

Baca Juga: 5 khasiat cacing tanah, ternyata salah satunya bisa bantu obati diabetes

Kini Rafael Alun Trisambodo sedang menjadi objek penelusuran pihak terkait seperti Kementerian Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan, serta Komisi Pemberantasan Korupsi.

Rafael Alun Trisambodo diduga melakukan pencucian uang karena Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LKHPN) yang dilaporkan olehnya yakni Rp 56 miliar dirasa tidak wajar untuk jabatannya saat itu.