JAKARTA INSIDER - Kepala Pasukan Perlindungan Radiasi, Kimia, dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov, mengungkapkan pernyataan mantan Duta Besar AS untuk Rusia, John Sullivan, mengenai rencana Rusia untuk menggunakan senjata kimia di zona operasi khusus.
Kirillov menyebutkan hal itu sebagai bentuk provokasi dari AS dan kaki tangannya untuk menggunakan bahan kimia beracun di Ukraina.
Tuduhan AS bantu Ukraina dengan senjata kimia tersebut diungkapkan Kirillov dalam konferensi pers yang diadakan pada hari Selasa.
Kirillov menyatakan bahwa persiapan untuk provokasi tersebut sedang berjalan lancar. Bahan kimia dikirim ke Kramatorsk melalui gerbong kereta api yang ditumpangi oleh warga negara asing pada tanggal 10 Februari.
Gerbong kereta itu ditarik ke wilayah pabrik logam Kuibyshev di Kramatorsk dan bahan kimia diturunkan di bawah kendali staf SBU (Dinas Keamanan Ukraina) dan perwakilan komando militer Ukraina.
Menurut Kirillov, ada 16 kotak logam yang tertutup rapat di dalam gerbong kereta.
Baca Juga: Polisi Hongkong update tersangka baru kasus mutilasi Abby Choi
Setengah dari kotak-kotak itu memiliki tanda bahaya kimia, tulisan BZ, dan tanda dengan dua garis merah yang sesuai dengan kategori bahan kimia dengan efek melumpuhkan sementara.
Kirillov menekankan bahwa penggunaan BZ dilarang oleh pasal 1 Konvensi Senjata Kimia.
Gerbong kereta api itu juga berisi lima kotak bertuliskan 'CS Riot' dan tiga kotak bertuliskan 'CR Riot' yang ditandai dengan satu garis merah, yang sesuai dengan bahan iritan.
Baca Juga: Sang Sultan Rans Nusantara FC diselamatkan M Konate dari kekalahan, 2 - 2 Persebaya Surabaya
Kirillov mengungkapkan bahwa Amerika Serikat sebelumnya memodernisasi pecahan peluru untuk Angkatan Darat yang dilengkapi dengan pecahan yang telah dibentuk sebelumnya yang mengandung formula bahan pengiritasi cair.
Selain itu, Pusat Koordinasi Tanggap Bencana Euro-Atlantik menjadwalkan pengiriman sejumlah besar perlengkapan perlindungan individu ke Ukraina.
Artikel Terkait
Ternyata ini jenis senjata Rusia yang memiliki hulu ledak sangat besar, bisa hancurkan satu benua
Bentrok negara pecahan Uni Soviet semakin membara! Rusia kembali serang kamp pasukan khusus Ukraina
Perancis minta bantuan Cina akhiri perang Rusia - Ukraina
Rusia tolak proposal perdamaian Rusia - Ukraina yang ditawarkan Cina
Steven Seagal mendapat penghargaan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin