Seruan PBB dalam satu tahun konflik Rusia - Ukraina, ini yang diminta

photo author
- Sabtu, 25 Februari 2023 | 09:52 WIB
Ilustrasi. Seruan PBB untuk konflik Rusia dan Ukraina (Unsplash - Matthew TenBruggencate)
Ilustrasi. Seruan PBB untuk konflik Rusia dan Ukraina (Unsplash - Matthew TenBruggencate)

JAKARTA INSIDER - Pada tanggal 23 Februari 2023, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengeluarkan sebuah resolusi yang menyerukan agar Rusia mengakhiri konflik di Ukraina dan menuntut ditariknya pasukan Rusia dari Ukraina.

Resolusi ini tidak mengikat secara hukum, namun berfungsi sebagai barometer opini dunia.

Hasil dari pemungutan suara menunjukkan bahwa 141 negara mendukung resolusi tersebut, sementara 7 negara menolak dan 32 negara memilih untuk abstain.

Baca Juga: Polisi periksa teman wanita Mario Dandy terkait penganiayaan anak pengurus GP Ansor, ini hasilnya

Majelis Umum PBB kini menjadi badan PBB terpenting yang berhubungan dengan krisis di Ukraina.

Namun, Dewan Keamanan yang seharusnya bertugas menjaga perdamaian dan keamanan internasional, sekarang dilumpuhkan oleh hak veto Rusia.

Sebagian besar menteri luar negeri dan diplomat dari lebih dari 75 negara berpidato di majelis selama dua hari.

Mereka mendesak dukungan untuk resolusi yang menjunjung integritas teritorial Ukraina, yang merupakan prinsip dasar Piagam PBB yang harus diikuti oleh semua negara ketika mereka bergabung dengan organisasi dunia.

Baca Juga: Shelvie Hana tak kuasa menahan tangis saat labrak Daus Mini di tengah jumpa pers, Yunita Lestari: Karma itu!

Perang Rusia-Ukraina yang dimulai sejak invasi negara tersebut pada akhir Februari 2022 telah menyebabkan puluhan ribu orang terbunuh di kedua sisi dan menghancurkan infrastruktur.

Dampaknya juga turut dirasakan di seluruh dunia, khususnya karena melonjaknya harga makanan dan bahan bakar yang memicu inflasi untuk kebutuhan pokok lainnya.

Menteri Luar Negeri Polandia, Zbigniew Rau, dalam permohonannya mengatakan bahwa warga Ukraina berhak mendapatkan lebih dari kasih sayang, namun juga dukungan dan solidaritas dunia.

Sementara Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, menegaskan bahwa barat tidak menginginkan atau memilih perang dan lebih suka memfokuskan seluruh energi dan anggaran untuk memperbaiki sekolah, memerangi krisis iklim, atau memperkuat keadilan sosial.

Baca Juga: Denny Sumargo tak mau ambil pusing meskipun istrinya, Olivia Allan tak kunjung memberikannya keturunan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Jeki Purwanto

Sumber: Moscow Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X