Apa itu the Mukaab yang ramai diperdebatkan warganet sebagai saingan Ka'bah

JAKARTA INSIDER - Pengumuman rencana Arab Saudi untuk membangun sebuah bangunan besar berbentuk kubus yang disebut "Mukaab" di pusat kota Riyadh telah memicu kehebohan di media sosial.

Kontroversi berkisar pada persepsi bahwa bangunan tersebut memiliki kemiripan dengan Ka'bah, situs tersuci Islam di kota Mekkah.

Kedua istilah tersebut memiliki akar kata yang sama dalam bahasa Arab.

Baca Juga: Tok! Hukuman Doni Salmanan diperberat jadi 8 tahun penjara dan denda Rp1 miliar

Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) meluncurkan Perusahaan Pengembangan Murabba Baru, yang bertujuan untuk mengembangkan pusat kota modern terbesar di dunia di Riyadh.

Proyek ini melibatkan pembangunan kembali lingkungan Al-Murabba yang bersejarah, yang dinamai dari sebuah sumur berbentuk persegi yang terletak di sana.

Dikutip dari Middle East Monitor, New Murabba akan mencakup area hijau dan pejalan kaki, museum, universitas teknologi dan desain, teater serbaguna, tempat hiburan, dan budaya lainnya.

Baca Juga: Joe Biden lawatan ke Ukraina, kini giliran Xi Jinping berencana kunjungi Rusia, Zelenskiy full ketar ketir!

Pusat pembangunan adalah Mukaab, sebuah bangunan berbentuk kubus dengan tinggi 400 meter, lebar 400 meter, dan panjang 400 meter.

Bangunan ini terinspirasi oleh gaya arsitektur Najdi, yang merujuk pada tanah leluhur Arab tengah dari dinasti Al-Saud yang berkuasa.

Mukaab diharapkan menjadi salah satu bangunan terbesar di dunia dan akan memiliki kapasitas 20 bangunan seukuran Empire State Building di New York.

Baca Juga: Sikap asli Nathalie Holscher dibongkar mantan ART-nya pasca cerai dengan Sule: Tak setia saat masih menikah...

Proyek ini didukung oleh dana kekayaan kedaulatan kerajaan, Dana Investasi Publik (PIF), dan merupakan bagian dari strategi Vision2030 yang lebih luas yang digariskan oleh MbS.

Diperkirakan akan menambah sekitar 50 miliar dolar AS di sektor ekonomi non-minyak, menciptakan 334.000 pekerjaan langsung dan tidak langsung pada tahun 2030, yang pada saat itu diharapkan akan sudah rampung.***