“Jadi daripada, sebelum ada protes dari gerakan perempuan. Nah, idenya dari Presiden (Prabowo Subianto) sendiri.
Wah, ini harus ada perempuan karena setelah dilantik, loh ternyata laki-laki semua,” jelasnya.
“Namanya sudah ada, tinggal diteken. Iya (ditunjuk Presiden),” imbuhnya.
Bakal Rutin Adakan Pertemuan dan Public Hearing
Mengenai sistem kerja, Jimly mengatakan bawa selama 3 bulan ke depan akan mulai bisa melaporkan dan merekomendasikan kebijakan yang perlu ditempuh oleh Presiden Prabowo.
“Selama tiga bulan diharapkan tim ini akan bekerja maraton. Kami sudah sepakat seminggu sekali kita mengadakan rapat rutin, pertemuan lengkap,” katanya.
“Harapannya, selama tiga bulan nanti kita akan melaporkan, merekomendasikan kebijakan-kebijakan yang perlu ditempuh, yang nanti keputusannya ada di tangan Presiden,” tuturnya.
Tak hanya pertemuan internal tim, dalam rentang waktu seminggu juga akan rutin menggelar public hearing.
“Di antara seminggu sekali itu kami manfaatkan untuk mengadakan public hearing, tatap muka, belanja masalah, mendengarkan aspirasi dari berbagai kalangan yang akan kami undang,” terangnya.
Beberapa pihak yang akan diundang dalam public hearing tersebut, di antaranya adalah kalangan akademisi di kampus, ataupun BEM mahasiswa, begitu juga ormas-ormas dan jaringan LSM.
Pertemuan Komisi Percepatan Reformasi Polri Tak Libatkan Parpol
Jimly menegaskan bahwa partai politik akan terlibat ketika pembahasan pembuatan aturan, sehingga dari pihak Reformasi Polri tak perlu mengundang parpol.
“Kalau Partai dalam hal ini DPR, misal Komisi III menungan koisi ini untuk membahas RUU, boleh aja.
Tapi kita nggak akan mengundang partai,” ungkap Jimly.
“Justri ini urusan dia untuk membuat Undang-Undang,” tandasnya.
Artikel Terkait
Poltekpar Bali Luluskan 661 Wisudawan, Wamenpar Ni Luh Puspa: SDM Unggul Kunci Pariwisata Indonesia Maju
Rencana redenominasi rupiah mulai digaungkan, tuai pro kontra netizen
Perayaan kebangsaan "SATOE INDONESIA" jadi pijakan kolaborasi lintas sektor yang didukung pihak swasta
Rayakan Hari Pahlawan Nasional, Presiden RI Prabowo Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional untuk 10 Tokoh dari Gus Dur, Marsinah, hingga Soeharto
Merasa Terharu dan Bangga, Keluarga Marsinah Ucapkan Terima Kasih Kepada Prabowo Subianto Atas Gelar Pahlawan Nasional