JAKARTA INSIDER - Nama Lisa Mariana kembali menjadi sorotan setelah mengungkap fakta baru terkait hubungannya dengan Ridwan Kamil.

Setelah sebelumnya mengaku menerima tawaran uang agar bungkam, kini ia menuding bahwa tekanan dari tim Ridwan Kamil juga berdampak pada kesehatan ibunya.

Dalam unggahan di Instagram pada 29 Maret 2025, Lisa menyatakan bahwa sang ibu terkena stroke setelah mengalami insiden yang melibatkan orang-orang dari pihak mantan Gubernur Jawa Barat itu.

Baca Juga: Gempa berkekuatan 5,4 Magnitudo mengguncang Aceh, BMKG sebut tak berpotensi Tsunami

"Nyokap gue stroke kiri, salah satu penyebabnya karena dibentak tim mereka," ungkap Lisa dengan nada emosional.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat ia sedang hamil tiga bulan, di mana ia dipaksa untuk menandatangani surat yang menurutnya tidak pernah ia buat.

"Gue di-push, dipaksa pas hamil tiga bulan. Kalian bisa bayangin hancurnya perasaan gue?" lanjutnya.

Baca Juga: Usai kepergok jalan bareng Ariel NOAH, Wulan Guritno kini akui ingin menikah lagi!

Lisa mengaku tekanan itu membuatnya merasa terpojok dan tak berdaya. Ia pun mengungkapkan bahwa selama kehamilan, dirinya mengalami tekanan mental yang luar biasa.

Lisa Mariana: "Saya Bukan Cari Sensasi!"

Lisa menegaskan bahwa dirinya tidak sedang mencari perhatian atau memanfaatkan situasi demi popularitas.

"Gue bukan jual kisah ya!" tegasnya.

Ia mengaku bahwa semua yang diungkapkannya adalah bentuk perjuangan untuk mendapatkan keadilan bagi dirinya dan anaknya.

Baca Juga: Wulan Guritno ungkap alasan ingin menikah lagi dan miliki anak hingga lakukan egg freezing

Sebelumnya, Lisa juga mengklaim bahwa Ridwan Kamil menawarkan uang kepadanya agar ia menggugurkan kandungannya. Namun, ia memilih untuk mempertahankan bayi tersebut.

"Waktu Celine (anak Lisa) umur lima bulan, entah kalau gak ada nyokap, jadi apa ya aku," tulisnya.

Lisa menyebut bahwa hanya ibunya yang terus memberikan dukungan di saat ia merasa terpuruk.

Baca Juga: Lebaran berdarah di Palestina, Zionis Israel serang Gaza dari udara, 9 petugas medis hilang, 17 rakyat sipil syahid