Diduga tak lagi terima nafkah untuk anak, Lisa Mariana nekat bongkar dirinya selingkuh dengan Ridwan Kamil

JAKARTA INSIDER – Seorang wanita bernama Lisa Mariana kembali membuat kehebohan di media sosial setelah mengklaim bahwa dirinya memiliki hubungan dengan Ridwan Kamil hingga melahirkan seorang anak.

Isu dugaan perselingkuhan ini semakin panas ketika Lisa mengunggah deretan tangkapan layar chat Instagram yang diklaim sebagai percakapannya dengan Ridwan Kamil sejak tahun 2021.

Dalam salah satu pesan yang dibagikan, Lisa menyatakan bahwa dirinya sempat diminta untuk menggugurkan kandungannya setelah memberi tahu pria yang diduga adalah Ridwan Kamil bahwa ia sedang hamil.

Baca Juga: Isu selingkuh Ridwan Kamil ramai di medsos, begini jawaban atas tuduhan punya anak dengan Lisa Mariana

"Sebelum tahu aku hamil, yang chat setiap hari dia ngejar-ngejar, pas udah tau slow respon," tulis Lisa dalam unggahannya.

Ia juga menyinggung bahwa setelah kehamilannya diketahui, ia mendapat tekanan untuk menggugurkan bayi yang dikandungnya.

"Lagi hamil aja di-push suruh gugurin lah, apa lah. Sehat-sehat, Pak," tambahnya dengan nada sindiran.

Baca Juga: Terseret isu selingkuh dengan model dewasa, Ridwan Kamil pernah cuit soal ungkapan tabu

Lisa Klaim Ridwan Kamil Berhenti Menafkahi Anaknya

Lisa mengungkapkan bahwa ia berani membongkar dugaan hubungan ini bukan untuk mencari sensasi, melainkan hanya ingin menuntut hak anaknya.

Menurutnya, Ridwan Kamil sebelumnya masih memberikan uang bulanan untuk anak mereka, tetapi belakangan ini komunikasi menjadi sulit.

"Nggak mau viral, maunya hak anakku," tegas Lisa dalam unggahannya.

Lisa juga menuturkan bahwa selama hampir empat tahun ia memilih diam dan tidak membuka masalah ini ke publik karena masih ada nafkah yang diberikan.

Baca Juga: Akui pernah bertemu sang wanita, Ridwan Kamil: Ujian berat, tapi saya tidak akan diam!

"Hampir 4 tahun lho aku nahan ini semua, nggak sembarangan up up karena dia masih menafkahi kala itu (kasih uang bulanan)," ungkapnya.

Namun, setelah bantuan finansial itu berhenti, ia merasa perlu untuk bersuara.