Kementerian Pertahanan Inggris sebut sebanyak 250.000 tentara Rusia tewas saat berperang dengan Ukraina

photo author
- Senin, 24 Maret 2025 | 10:56 WIB
Kementerian Pertahanan Inggris sebut sebanyak 250.000 tentara Rusia tewas saat berperang dengan Ukraina
Kementerian Pertahanan Inggris sebut sebanyak 250.000 tentara Rusia tewas saat berperang dengan Ukraina

JAKARTA INSIDER - Konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini masih terus berlanjut.

Hal ini dikarenakan kedua pihak Rusia dan Ukraina masih tidak ingin berdamai dan menolak untuk melakukan gencatan senjata.

Oleh sebab itu, konflik berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina hingga saat ini memakan banyak korban, baik militer maupun warga sipil.

Baca Juga: Muhammadiyah luncurkan becak listrik: Inovasi transportasi ramah lingkungan

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwasanya konflik Rusia dan Ukraina setidaknya menewaskan militer Rusia sebanyak 250.000 tentara saat berperang dengan Ukraina.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan sekitar 250.000 tentara Rusia tewas sejak pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

Kementerian tersebut dalam unggahan di media sosial pada Kamis (20/03/2025) menyebutkan bahwa sekitar 900.000 korban berjatuhan dari pasukan Rusia, sebanyak 200.000 hingga 250.000 di antaranya tewas. 

Baca Juga: Timnas Garuda bersiap menghadapi laga krusial melawan Bahrain! Pertandingan ini akan menjadi penentu langkah selanjutnya di kualifikasi.

Dikatakan bahwa banyaknya korban jiwa tersebut merupakan kerugian terbesar Rusia sejak Perang Dunia Kedua.

Kementerian tersebut mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin dan pimpinan militer Rusia hampir pasti tidak terlalu memedulikan jumlah korban selama hal itu tidak berdampak negatif pada dukungan publik atau elit terhadap perang, dan kerugian tersebut dapat diganti.

Kementerian Pertahanan Inggris juga mengatakan bahwa jajaran kepemimpinan Putin kemungkinan besar kurang menghargai kehidupan warga negara Rusia dari kelompok etnik minoritas yang berasal dari wilayah miskin, yang menjadi fokus upaya perekrutan militer.

Ditambahkan bahwa proporsi kontribusi orang Rusia keturunan Slavia dari pusat perkotaan seperti Moskwa dalam personel militer terhitung lebih sedikit dibandingkan kelompok etnik minoritas yang lebih miskin.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ayatul Nissa Rahmadani

Sumber: DW

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X