"Kami tidak akan meninggalkan tanah atau rumah kami, meskipun ada kerusakan besar dan semua yang terjadi di Gaza, kami di sini dan akan tetap di sini," tegas Iyam.
Berdasarkan laporan yang sama dari AP News, atap dan beberapa dinding rumahnya yang sederhana telah hancur akibat perang.
Bangunan itu menjadi tempat tinggal Iyam yang hanya dengan satu kamar yang ditutupi dengan atap darurat.
"Mengapa saya harus meninggalkan negara saya? Anda ingin mengirim saya ke Mesir atau Yordania?" ujar Iyam.
"Tidak, kami tidak akan menerimanya, kami akan mendirikan tenda dan apa pun yang Anda lakukan, kami tidak akan meninggalkan negara kami. Kami tidak peduli dengan ancaman Trump atau ancaman Netanyahu," tandasnya.***
Artikel Terkait
Presiden Jerman Frank Walter Steinmeier tak setuju terkait kebijakan Trump mengambil alih dan merelokasi warga Gaza
Tak hanya Jerman, Prancis pun tolak ide Donald Trump ambil alih Gaza, Presiden Emmanuel Macron serukan Kemerdekaan Palestina
Menlu Prancis tolak keinginan Trump untuk mengambil alih Gaza, sebut Amerika Serikat tak ada hak atas tanah Palestina
Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan RI Budi Gunawan mengungkap terkait kasus penyelundupan terbaru, begini 5 faktanya
Galaxy S25 Series, Solusi Gen Z Untuk Ngonten Lebih Mudah Pakai AI