JAKARTA INSIDER - Garda Revolusi Iran melaksanakan latihan militer di wilayah Teluk Persia sebagai rangkaian dari persiapan perang.
Pasukan Garda Revolusi Iran ini melaksanakan latihan militer di Teluk Persia dan Provinsi Selatan Iran yakni Busherhr dan juga Khuzestan.
Dalam latihannya, pasukan Iran menggunakan rudal dan pesawat nirawak yang sudah disiapkan dalam rangkaian pelatihan yang dilakukan setiap tahunnya.
Selain itu, pasukan militer Iran juga menggunakan bermacam peralatan militer yang bertujuan untuk menunjukkan kemampuan negara Iran dengan militer.
Sementara itu, baru-baru ini Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menetapkan pemberontak Houthi Yaman sebagai organisasi teroris asing. Penetapan ini disampaikan Gedung Putih.
Langkah tersebut akan memberikan hukuman ekonomi yang lebih berat daripada yang telah diterapkan pemerintahan Biden kepada kelompok yang didukung Iran tersebut sebagai tanggapan atas serangannya terhadap pengiriman komersial di Laut Merah dan terhadap kapal perang AS yang mempertahankan titik rawan maritim yang penting tersebut.
Houthi telah melakukan lebih dari 100 serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah sejak November 2023.
Tindakan ini sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina atas perang Israel melawan Hamas di Gaza.
Mereka telah menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal lagi, dan menewaskan sedikitnya empat pelaut.***
Artikel Terkait
Menu Makan Bergizi Gratis tetap berjalan di bulan Ramadhan, Badan Gizi Nasional: Makanan akan dibagikan saat pulang untuk berbuka
Kejam! Israel tembak 22 warga sipil Lebanon yang hendak pulang ke rumah
Langgar kesepakatan gencatan senjata, Militer zionis Israel tembak 22 warga sipil di Lebanon hingga tewas, 124 lainnya terluka
Donald Trump berencana untuk merelokasi warga Gaza, Yordania dan Mesir berontak dan sebut Presiden AS sudah tak waras
Anggap Donald Trump sebagai ancaman baru, Iran kini menggelar latihan militer gabungan di Teluk Persia