Yenny Wahid soroti keberanian PMI Malaysia dan dukungan kuat pada pasangan Ganjar Mahfud: Dekat dengan rakyat dan berkomitmen pada hukum

JAKARTA INSIDER - Dalam rangka memperkuat dukungan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden, Yenny Wahid, Dewan Penasihat Tim Kampanye Nasional (TPN) Ganjar Mahfud, mengadakan silaturahmi dengan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia pada Minggu (19/11) waktu setempat.

Yenny Wahid, dalam orasinya, memberikan apresiasi pada keberanian para PMI yang meninggalkan Indonesia demi mencari kehidupan di Malaysia.

Dalam kata-katanya, Yenny menyoroti keberanian mereka yang rela meninggalkan tanah air demi masa depan yang lebih baik, menyebutnya sebagai tindakan luar biasa yang membutuhkan pengorbanan yang besar.

Baca Juga: Sejumlah pakar HTN sebut pemakzulan Jokowi sudah penuhi unsur konstitusi, jadi amunisi DPR untuk evaluasi secara serius

"Saya hormat karena telah mengambil langkah itu," ucap Yenny, menekankan keberanian dan pengorbanan yang dimiliki para pekerja migran.

Selain mengapresiasi PMI, Yenny juga mengenalkan pasangan calon Ganjar Pranowo - Mahfud MD kepada para peserta acara.

Menurutnya, Ganjar dikenal dekat dengan rakyat, suka mendengarkan suara hati masyarakat, yang menurutnya, merupakan kualitas penting bagi seorang pemimpin.

Baca Juga: Kunjungan Mahfud MD di Pulau Garam: Bahas Salawat, Madura, dan tantangan Indonesia

"Pak Ganjar itu suka lari kencang, orangnya dekat dengan rakyat. Sehingga mau mendengarkan suara hati masyarakat. Cocok gak itu jadi pemimpin?" tanya Yenny pada peserta acara, yang dijawab dengan dukungan dari mereka.

Tak hanya itu, Yenny juga menyoroti figur Mahfud MD, yang merupakan kader dari Gus Dur, dengan pengalaman langsung dari mantan presiden tersebut.

Dia menegaskan bahwa Mahfud MD adalah sosok pemberani, memiliki komitmen pada penegakan hukum, serta jujur dan anti korupsi.

Baca Juga: Solihin GP bergabung dalam tim pemenangan Ganjar Mahfud di Jawa Barat

"Pak Mahfud MD didikan langsung Gus Dur, orangnya pemberani, orangnya punya komitmen untuk penegakan hukum, jujur dan anti korupsi. Cocok nggak untuk jadi pemimpin kita?" ujar Yenny Wahid.