JAKARTA INSIDER - Pada hari-hari terkini, sorotan politik nasional tertuju pada pilihan calon wakil presiden (Cawapres) yang akan mendampingi Capres Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) menggarisbawahi bahwa keputusan ini berada di tangan Anies, meskipun pengumuman resmi masih menunggu.
Sementara itu, Partai Demokrat telah mendorong agar Anies memilih Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres, sebagai upaya terakhir.
Baca Juga: Pasca dinamika dalam koalisi dan kandidat Pilpres 2024, PKS rilis sikap empat poin
Namun, ada harapan baru yang muncul dalam bentuk pasangan Anies-Muhaimin.
Apabila pasangan ini terbentuk, akan ada beberapa potensi dampak signifikan yang perlu diperhatikan.
Pertama-tama, Anies-Muhaimin dapat menjadi kekuatan yang merangkul dua arus penting dalam politik Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dua entitas ini sebelumnya memiliki hubungan yang tegang, tetapi pasangan ini bisa menjadi jembatan untuk menyatukan potensi besar dari kedua kelompok ini.
Kedua, pasangan ini memiliki potensi untuk meredakan ketegangan dalam masyarakat terkait dengan isu Islam garis keras versus Islam kultural dan perpecahan dalam politik identitas seperti cebong-kampret.
Ini adalah peluang untuk membangun persatuan di Indonesia dalam menghadapi tantangan Pilpres.
Baca Juga: Disindir SBY, Anies Baswedan beri jawaban: Harus ikhlas, dipuji tidak terbang dicaci tidak tumbang
Ketiga, dukungan dari berbagai tokoh NU yang sudah terlihat, seperti Kiai Ahmad Wafi Maimoen, Andi Jamaro Dulung, Kiai Syukron Ma’mun, dan KH. Said Aqil Siradj, bisa menjadi aset berharga dalam perjalanan kampanye Anies-Muhaimin.
Ini menciptakan peluang besar untuk menggaet suara dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Artikel Terkait
Yenny Wahid soal PKB dipimpin Cak Imin: Masih jualan nama Gus Dur, tapi apa yang diperjuangkan sudah berbeda
Isu Anies Baswedan terpaksa terima Cak Imin, Rocky Gerung: Seharusnya sebelum deklarasi dateng dulu ke SBY
Rocky Gerung menilai pemilihan Cak Imin menjadi Cawapres Anies Baswedan tidak tepat: Seperti bawa tong sampah
Disindir SBY, Anies Baswedan beri jawaban: Harus ikhlas, dipuji tidak terbang dicaci tidak tumbang
Pasca dinamika dalam koalisi dan kandidat Pilpres 2024, PKS rilis sikap empat poin