JAKARTA INSIDER - Terra Charge, penyedia layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar di Jepang, kini memperluas cakupannya ke pasar Indonesia sebagai bagian dari ekspansi strategis di Asia Tenggara. Dengan lebih dari 8.000 stasiun pengisian yang telah terpasang di Jepang, Terra Charge berambisi mempercepat adopsi kendaraan listrik dan mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.
Peluncuran resmi Terra Charge di Indonesia disambut hangat oleh perwakilan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia dan PT PLN (Persero). Sejak tahun lalu, Terra Charge telah hadir di Indonesia dengan lebih dari 100 lokasi di berbagai properti, didukung penuh oleh PT PLN (Persero). Dalam kurun waktu hanya 8 bulan, Terra Charge berhasil tumbuh lima kali lebih cepat dan kini menjadi salah satu dari tiga penyedia SPKLU terbesar di Indonesia, dengan kehadiran di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali.
Menyongsong akhir tahun 2025, Terra Charge menargetkan untuk menambah lebih dari 1.000 stasiun pengisian di berbagai kota besar di Indonesia. “Kami sangat senang memperkenalkan Terra Charge ke pasar Indonesia. Tujuan kami adalah menjadi SPKLU nomor 1 di Indonesia dengan menyediakan solusi pengisian daya canggih dan mendukung transisi negara menuju mobilitas listrik," ujar Toru Tokushige, CEO dan Founder Terra Charge.
Terra Charge berkomitmen mendukung target ambisius pemerintah Indonesia untuk mencapai 2,5 juta pengguna kendaraan listrik pada tahun 2030. Dengan infrastruktur pengisian yang kuat, perusahaan ini siap memenuhi permintaan EV yang terus meningkat serta berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan hijau. Dalam upayanya, Terra Charge juga berkomitmen untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan dan membantu mengurangi polusi udara sebesar 29% pada tahun 2030, sejalan dengan target Net Zero Emission Indonesia.
"Pemerintah Indonesia sangat mendukung pengembangan infrastruktur pengisian kendaraan listrik sebagai salah satu upaya mengurangi emisi karbon dan mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2050. Kehadiran investor seperti Terra Charge diharapkan dapat mempercepat transisi menuju mobilitas listrik yang lebih bersih dan berkelanjutan," ujar Wahyudi Joko Santoso, S.T., M.T., Koordinator Kelaikan Teknik dan Keselamatan Ketenagalistrikan, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Kemitraan strategis dengan PLN menjadi kunci kesuksesan Terra Charge dalam memperluas jaringan SPKLU di Indonesia. "Kami sangat mendukung inisiatif Terra Charge dalam mengembangkan infrastruktur pengisian kendaraan listrik di Indonesia. Kolaborasi ini sejalan dengan komitmen PLN untuk menyediakan energi bersih dan mendukung transisi energi di Indonesia," kata Rudiana Nurhadian, Vice President Pengembangan dan Komersialisasi Produk Niaga PT PLN (Persero).
Terra Charge menawarkan layanan kelas dunia, termasuk layanan pelanggan 24/7, aplikasi mobile, dan pemeliharaan komprehensif. Melalui aplikasi mobile, pengguna dapat dengan mudah mencari lokasi pengisian, menggunakan pengisi daya, dan melakukan pembayaran dengan cepat dan aman.
Dengan semua ini, Terra Charge tidak hanya memperluas jangkauannya di Indonesia tetapi juga berkomitmen untuk mendukung masa depan yang lebih berkelanjutan melalui investasi dalam infrastruktur dan energi bersih.***
Artikel Terkait
Masa depan mobilitas telah tiba! Kia rilis EV9 untuk jadi kendaraan mobil listrik era baru
Mobil listrik semakin murah! Kini Wuling luncurkan Air EV Lite dengan harga yang semakin terjangkau
Presiden Jokowi sebut Indonesia diuntungkan karena memiliki tambang nikel untuk kebutuhan mobil listrik
Mobil listrik Porsche Taycan Sport Turismo: Performa tinggi dan ramah lingkungan
Kontroversi pengisian mobil listrik di pom bensin Shell, Ridwan Hanif dan Julio Ekspor beda pendapat