Penembakan gas air mata ke arah tribun penonton inti menyebabkan banyak korban yang meninggal dunia.
"Inilah penyebab banyaknya korban yang meninggal karena banyak orang yang terinjak," tambahnya.
"Banyak juga yang meninggal karena sesak nafas," tutur Akmal.
Akmal menjelaskan bahwa kerusuhan sepakbola berbeda dengan unjuk rasa.
"Jadi penanganannya tidak perlu menggunakan gas air mata," jelasnya.
Menurut Akmal, banyak orang yang sesak nafas dan pemberian bantuan kesehatan juga terbatas.
Jumlah korban jiwa terus bertambah dan terakhir pihak kepolisian melaporkan jumlah korban adalah 135 orang dari 45.000 penonton yang hadir.
Dilaporkan juga dua petugas kepolisian meninggal dalam peristiwa ini. ***
Artikel Terkait
Ester ke final Mansion Sports Indonesia International Challenge 2022, kalahkan pemain senior Gabriela Moningka
Menangi derby London atas Tottenham Hotspurs, Arsenal kokoh di puncak klasemen Liga Premier Inggris
Tragedi stadion Kanjuruhan Malang, ungkapan BP viral lagi: Tak ada kemenangan yang sebanding dengan nyawa
Tragedi stadion Kanjuruhan Malang, 127 meninggal menjadi kerusuhan dengan korban terbanyak sepanjang masa
PSSI beri sanksi kepada Arema FC, buntut tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang