JAKARTA INSIDER - Peristiwa tragedi stadion Kanjuruhan Malang di mana 135 orang, sebelumnya 127, meninggal pasca pertandingan Arema FC dan Persebaya dalam lanjutan Liga I Indonesia.
Menurut beberapa pengamat tragedi stadion Kanjuruhan Malang terjadi karena penggunaan gas air mata saat mengendalikan masa dalam laga Arema FC dan Persebaya pada Liga I Indonesia.
Tembakan gas air mata oleh petugas keamanan untuk membubarkan masa ternyata malah menimbulkan kepanikan 135 orang meninggal dalam tragedi stadion Kanjuruhan Malang dalam pertandingan antara Arema FC dan Persebaya dalam Liga I Indonesia .
Dikutip dari kanal YouTube @Kompas TV pada 2 Oktober 2022, menurut Akmal Maharli, Koordinator Save Our Soccer (SOS) seharusnya petugas keamanan tidak menggunakan gas air mata.
Menurutnya, dalam aturan pasal 19 poin b disebutkan bahwa senjata dan juga gas air mata tidak boleh masuk ke dalam lapangan sepak bola.
"Jadi gas ari mata tidak boleh digunakan untuk pengamanan pertandingan," kata Akmal.
Baca Juga: Terapkan Wajib Militer bela negara untuk melawan Ukraina, Rusia tak haruskan Wanita untuk bergabung
Dengan demikian, lanjut Akmal, ada pelanggaran dalam prosedur pengamanan dalam pertandingan tim satu wilayah yakni Arema FC dan Persebaya ini.
"Di sini tidak ada SOP yang diberikan antara PSSI saat bekerjasama dengan Polisi," kata Akmal.
"....bahwa gas air mata itu berdasarkan aturan sifat tidak boleh masuk ke lapangan sepak bola," jelasnya.
Baca Juga: Inginkan otonomi penuh, ini alasan 4 wilayah Ukraina ingin segera gabung Rusia
Selain itu, menurut Akmal panitia juga gagal mempersiapkan pengamanan pertandingan ini dengan baik.
Artikel Terkait
Ester ke final Mansion Sports Indonesia International Challenge 2022, kalahkan pemain senior Gabriela Moningka
Menangi derby London atas Tottenham Hotspurs, Arsenal kokoh di puncak klasemen Liga Premier Inggris
Tragedi stadion Kanjuruhan Malang, ungkapan BP viral lagi: Tak ada kemenangan yang sebanding dengan nyawa
Tragedi stadion Kanjuruhan Malang, 127 meninggal menjadi kerusuhan dengan korban terbanyak sepanjang masa
PSSI beri sanksi kepada Arema FC, buntut tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang