Penembakan gas air mata ke arah tribun penonton inti menyebabkan banyak korban yang meninggal dunia.
"Inilah penyebab banyaknya korban yang meninggal karena banyak orang yang terinjak," tambahnya.
"Banyak juga yang meninggal karena sesak nafas," tutur Akmal.
Akmal menjelaskan bahwa kerusuhan sepakbola berbeda dengan unjuk rasa.
"Jadi penanganannya tidak perlu menggunakan gas air mata," jelasnya.
Menurut Akmal, banyak orang yang sesak nafas dan pemberian bantuan kesehatan juga terbatas.
Jumlah korban jiwa terus bertambah dan terakhir pihak kepolisian melaporkan jumlah korban adalah 135 orang dari 45.000 penonton yang hadir.
Dilaporkan juga dua petugas kepolisian meninggal dalam peristiwa ini. ***