nasional

Dukung program makan bergizi gratis, Tokoh Agama Papua: Ini investasi masa depan anak-anak

Minggu, 16 Februari 2025 | 16:35 WIB
Tokoh agama Papua dukung program makan bergizi gratis

INDONESIA INSIDER – Sekretaris Sinode Gereja Kemah Injil Masehi Kingmi Indonesia di Tanah Papua, Pdt. DR. Yones Wenda, mengajak seluruh masyarakat Papua untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.

Ia menegaskan bahwa program ini memiliki dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak-anak Papua, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.

“Jika anak-anak kita mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), manfaatnya sangat besar. Asupan gizi mereka akan lebih baik, mereka lebih sehat, dan lebih siap untuk menjalani pendidikan di sekolah,” ujar Pdt. Yones Wenda, Sabtu (15/2/2025).

Baca Juga: Skandal kasus pagar laut di Bekasi, dugaan pemalsuan 93 Sertifikat Hak Milik terungkap

Manfaat Program Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak Papua

Pdt. Yones Wenda menekankan bahwa program ini sangat membantu masyarakat Papua, terutama bagi keluarga yang mengalami kesulitan ekonomi. Dengan adanya Makan Bergizi Gratis (MBG), orang tua tidak perlu khawatir dengan kebutuhan gizi anak-anak mereka, sehingga anak-anak bisa tumbuh lebih sehat dan lebih fokus dalam menempuh pendidikan.

“Kami dari tokoh agama Papua sangat mendukung program ini. Ini adalah langkah positif dari pemerintah yang harus terus dijalankan karena dampaknya besar terhadap masa depan anak-anak kita,” lanjutnya.

Program MBG dinilai sebagai investasi jangka panjang bagi generasi muda Papua. Dengan pemenuhan gizi yang cukup, anak-anak dapat bertumbuh secara optimal, memiliki daya pikir yang lebih baik, serta lebih siap dalam menghadapi masa depan.

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo Subianto di Papua Tengah gunakan bahan baku dari kebun warga lokal

Tanggapan Terhadap Penolakan Program MBG

Menanggapi adanya aksi penolakan terhadap program ini, Pdt. Yones Wenda menegaskan bahwa penolakan tersebut tidak mewakili seluruh masyarakat Papua, melainkan hanya berasal dari kelompok tertentu yang memiliki kepentingan lain.

“Ada pihak-pihak tertentu yang menolak program ini, tetapi itu bukan suara masyarakat Papua secara keseluruhan. Kami sebagai tokoh agama berharap pemerintah tetap menjalankan program ini demi kesejahteraan anak-anak Papua,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh masyarakat Papua untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang menyesatkan dan tetap fokus pada kepentingan generasi muda Papua.

Baca Juga: ICP januari 2025 naik ke USD76,81 per barel dipicu optimisme ekonomi Tiongkok

Halaman:

Tags

Terkini