Ia mendorong Dishub untuk lebih gencar menertibkan seluruh ruas jalan di Jakarta dan menindak tegas pelanggaran parkir.
Salah satu usulan konkret dari Hasan adalah memanfaatkan media sosial untuk memberikan efek jera kepada para pelaku pelanggaran parkir dengan mengabadikan foto dan viralkan kejadian tersebut.
Senada dengan Hasan, anggota Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Wawan Suhawan, menambahkan bahwa penambahan 28 unit mobil derek harus diiringi dengan penegakan hukum yang kuat terhadap pelanggaran parkir.
Wawan memperingatkan agar penambahan armada derek tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga diikuti dengan penindakan yang tegas terhadap pelanggaran.
Pemprov DKI Jakarta sebelumnya telah mencoba solusi dengan memasang mesin parkir meter atau Terminal Parkir Elektronik (TPE) di beberapa wilayah, termasuk Jalan Agus Salim atau Jalan Sabang.
Namun, masalah kemacetan masih belum dapat diatasi sepenuhnya.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, mengakui bahwa hingga saat ini belum ditemukan formula yang tepat untuk mengatasi masalah kemacetan di Jakarta.
Diskusi antara pihak kepolisian dan Pemda belum menghasilkan solusi konkret.
Kendati demikian, langkah-langkah seperti usulan Hasan Basri Umar menjadi bahan pertimbangan serius untuk meredakan kemacetan di Jalan Sabang, Jakarta.
Kemacetan di Jalan Sabang, Jakarta, bukanlah sekadar isu lokal.
Baca Juga: Rahasia Feng Shui Bisnis Sukses, Lima Aturan China 'Keramat' yang Membawa Cuan Mengalir Deras
Usulan drastis dari Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Hasan Basri Umar, mengajak kita untuk mempertimbangkan solusi yang mungkin kontroversial namun dapat menjadi langkah efektif.
Sejauh mana usulan ini akan diadopsi oleh pihak berwenang, hanya waktu yang akan memberikan jawabannya.