Ia curiga, sejumlah mantan pemain sirkus yang menyuarakan pengakuan sebenarnya hanya dijadikan alat oleh pihak tertentu.
“Anak-anak itu dulunya bagian dari keluarga kami. Kami ingin tahu siapa dalang di belakang ini semua. Yang harus ditindak adalah mereka yang memanfaatkan anak-anak itu untuk kepentingan tertentu,” ujarnya.
Tony mengaku pihaknya sedang mempertimbangkan langkah hukum, namun dengan hati-hati agar tidak menyasar korban yang sebenarnya masih dianggap sebagai bagian dari keluarga besar OCI.
Baca Juga: Pemerintah Maladewa resmi melarang pemegang Paspor Israel berkunjung ke Negaranya
“Saya tidak mau asal bicara untuk membela. Kami sudah punya sebagian bukti. Tinggal waktu saja,” tandasnya.
Pernyataan ini muncul setelah sebelumnya publik dikejutkan oleh kesaksian dari Vivi, salah satu eks pemain sirkus OCI, yang mengaku menjadi korban kekerasan parah.
Dalam pertemuan dengan Wamen HAM Mugiyanto, Vivi mengungkap bahwa dirinya sempat diseret, disetrum di bagian sensitif tubuhnya, dan bahkan dipasung dalam kondisi lemas.
Baca Juga: Catat! Ini doa dan dzikir usai mengerjakan salat Isya sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW
“Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum. Kelamin saya disetrum sampai saya lemas. Rambut saya ditarik, saya ngompol di tempat, lalu saya dipasung,” ucap Vivi dalam rekaman video yang kemudian viral.
Kasus ini kini tengah menjadi perhatian serius dari publik dan pemerintah, termasuk Kementerian Hukum dan HAM yang berjanji menindaklanjuti pengakuan dari para korban secara menyeluruh.***
Artikel Terkait
Ban Pesawat Garuda Copot saat Mendarat di Kepri, Ini Pernyataan
Sepeda Rp 3 Juta Raib di Parkiran MRT Setiabudi, Polisi Buru Pelaku Lewat CCTV
Cegah Pencurian Pelat Besi JPO, Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno Akan Lakukan Hal Ini
Kemendag sita produk ilegal senilai Rp 15 Miliar, jaringan perdagangan terungkap
Frans Manansang disorot, tuduhan kekerasan eks pemain sirkus guncang reputasi Tanan Safari