"Shell agak berbeda, nggak boleh ambil pas lagi ngisi,"
sehingga Bambang dan tim memilih area yang aman untuk mengambil sampel. Hasil yang didapat menunjukkan sampel dari Shell juga berwarna biru, konsisten dengan sampel Pertamax di Pertamina.
Bambang menegaskan bahwa uji sampling oleh Lemigas merupakan prosedur rutin yang dilakukan setiap tahun sebelum produk BBM didistribusikan ke masyarakat. Hal ini merupakan bagian dari upaya pengawasan ketat untuk memastikan bahwa semua BBM yang beredar telah melalui pengujian yang memadai.
"Sebenarnya, uji sampling ini sudah rutin dilakukan oleh Lemigas. Kami hanya ingin memastikan agar tidak ada bahan bakar oplosan yang beredar dan merugikan konsumen," terangnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto tanggapi isu Pertamax Oplosan: Pemerintah akan tindak tegas
Selain itu, pengawasan ini juga dimaksudkan untuk mencegah risiko penggunaan BBM yang tidak sesuai spesifikasi, yang bisa menyebabkan kerusakan serius pada mesin kendaraan.
Jika kendaraan diisi dengan BBM yang mengandung nilai oktan lebih rendah dari yang dijanjikan, maka performa mesin dapat menurun, terjadi knocking, dan deposit dalam mesin dapat meningkat. Hal ini, pada akhirnya, bisa mengakibatkan biaya perbaikan yang tinggi bagi pemilik kendaraan.
Isu pengoplosan Pertamax ini telah memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat, terutama para pengguna kendaraan yang mengandalkan kualitas BBM untuk menjaga performa mesin.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jalani Pemeriksaan Lanjutan Terkait Kasus Dugaan Suap
Banyak warga khawatir bahwa jika skema manipulasi RON ini terus berlanjut, akan ada banyak kendaraan yang mengalami kerusakan, bahkan dapat menyebabkan kecelakaan.
Bambang Haryadi bersama timnya dari Komisi XII DPR RI dan Lemigas menyatakan bahwa sidak yang dilakukan merupakan bentuk nyata upaya mereka untuk memastikan bahwa tidak ada bahan bakar yang dijual kepada publik yang tidak memenuhi standar. Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan rasa aman dan kepercayaan kembali kepada konsumen.
"Makanya kami melakukan sidak ini dan juga memanggil pihak terkait untuk memastikan bahwa produk yang diterima masyarakat sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan," pungkas Bambang.
Melalui upaya pengawasan intensif ini, DPR RI berkomitmen untuk terus memantau dan memastikan bahwa seluruh BBM yang beredar di pasaran telah melalui proses verifikasi yang ketat.
Dengan demikian, diharapkan tidak terjadi lagi kasus pengoplosan yang dapat merugikan konsumen dan berdampak negatif pada performa mesin kendaraan.
Kegiatan sidak ini merupakan bagian dari langkah preventif yang lebih luas untuk menjaga kualitas dan keamanan distribusi BBM di Indonesia.
Artikel Terkait
Prabowo Subianto tanggapi isu Pertamax Oplosan: Pemerintah akan tindak tegas
Komisi VII DPR sidak SPBU Pertamina, Benarkah BBM Oktan 90 dan 92 sesuai standar?
BBM di SPBU dipantau ketat! Komisi VII sidak dan kirim sampel Oktan 90 & 92 ke Lab
Skandal besar! Dugaan Mega korupsi di Pertamina mulai diselidiki
Kejagung selidiki Mega korupsi yang ada di Pertamina