Peluang investasi menjanjikan di Ibu Kota Nusantara bersama Presiden Jokowi dan pengusaha Brunei Darussalam, dukung pembangunan berkelanjutan!

JAKARTA INSIDER - Presiden Joko Widodo atau yang akrab disapa Presiden Jokowi telah menggelar pertemuan strategis dengan sejumlah pengusaha Brunei Darussalam di Assarraa Guest House, Bandar Seri Begawan, pada malam Sabtu, 13 Januari 2024.

Pertemuan ini menjadi platform penting untuk membahas potensi investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah dibangun di Kalimantan Timur.

Dalam pertemuan yang berlangsung penuh antusiasme ini, Jokowi memaparkan rencana pemerintah dan menggarisbawahi pentingnya IKN sebagai bagian dari misi Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: SIAP SIAP! Cek jadwal ganjil genap Jakarta Senin, 15 Januari 2024, Urai kemacetan untuk perjalanan lebih lancar

Ibu Kota Nusantara: Misi Indonesia Emas 2045

Dilansir JakartaInsider.id dari Antara News, Presiden Jokowi dengan tegas menyampaikan bahwa IKN adalah agenda strategis Indonesia yang telah mendapatkan dukungan luas dari parlemen.

Melalui undang-undang yang disetujui oleh 93 persen suara, pemerintah berkomitmen untuk membangun IKN sebagai kota hutan pintar.

Konsep ini melibatkan 70 persen dari total area sebagai zona hijau, memastikan keberlanjutan lingkungan dan keseimbangan ekosistem.

Baca Juga: Cuaca Ibu Kota Jakarta Hari Ini, 15 Januari 2024 Prediksi dan Peringatan BMKG, Persiapkan Diri untuk Kondisi Cuaca yang Beragam

Komitmen Lingkungan: Transportasi Publik Berbasis Energi Hijau

Salah satu poin utama dalam rencana pembangunan IKN adalah komitmen untuk menerapkan transportasi berbasis energi hijau.

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa 80 persen dari sistem transportasi di IKN akan menjadi transportasi publik yang ramah lingkungan.

Langkah ini bukan hanya sebagai upaya untuk menciptakan kota yang berkelanjutan, tetapi juga sebagai komitmen untuk menjaga Pulau Kalimantan, atau yang lebih dikenal sebagai Borneo, sebagai paru-paru dunia.

Baca Juga: Penangkapan AWK terkait pengancaman terhadap Anies Baswedan, dituntut 4 tahun penjara sesuai UU ITE