MUI Jember sebut nikah Daud yang dilakukan tersangka pencabulan ke santriwati tak sah. Apa itu nikah Daud ?

Kalau perawan harus ada wali, sementara janda tidak perlu ada wali.

Baca Juga: Buntut kisah Tiko dan Ibu Eny, Uri bantah kabar almarhum Herman menelantarkan mantan istri dan anaknya

"Kehadiran saksi dalam pernikahan harus ada dan wajib meskipun ada pandangan tak perlu saksi, namun jika mau melakukan hubungan suami istri atau persetubuhan tetap proses pernikahan itu melibatkan saksi," ujar KH Abdul Haris.

Pernikahan tanpa saksi dan wali jadinya menggabungkan dua mazhab berbeda yang akhirnya mazhabnya jadi tak jelas.

"Tidak ada pernikahan seperti itu," katanya.

Dalam pandangan para imam, mazhab pernikahan tanpa wali nikah mengikuti mazhab Imam Hanafi yang sebenarnya menghukumi tidak sah karena tak ada saksi.

Sementara nikah tanpa saksi mengikuti mazhab Imam Malik yang juga menghukumi tidak sah karena tanpa wali.

Baca Juga: Zelenskiy ulang tahun, Ukraina unggul di Belgorod Rusia

Bahkan bisa jadi jumhur ulama mengarah pada hukum perzinahan.

Dua mazhab Hanafi dan Maliki juga menghukumi ini, nikah tanpa wali tanpa saksi itu tidak sah.

Dengan demikian apa yang dilakukan pelaku Fahmi kepada santriwatinya dengan berdalih sudah menikah Daud, sama sekali tidak dibenarkan oleh mazhab manapun dan jatuhnya perzinahan.

Sebelumnya, pihak kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di salah satu Pondok Pesantren di Jember, Jawa Timur.

Baca Juga: Ngeri! Begal di Bandung serang dua pemuda di Kiaracondong, begini kronologinya

Olah TKP dilakukan setelah ada laporan bahwa salah kyai melakukan pencabulan terhadap santriwatinya yang ada di pondok pesantren.

Pada Jumat siang (6/1/2023), Polres Jember menggelar olah kejadian perkara Pondok Pesantren Al Jalil, Desa Mangaran, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur.