Le Thanh Van
Pada tahun 2004, Le Thanh Van dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan banding di Kota Ho Chi Minh, Vietnam. Kejahatannya? Pembunuhan satu tangan yang kejam terhadap 13 orang dengan menggunakan racun sianida.
Van sebelumnya menghabiskan satu tahun di tim medis tentara, di mana dia belajar bagaimana menutupi racun dengan cara yang tidak meninggalkan jejak di tubuh korban. Keahlian ini sangat berguna ketika polisi sedang mencari bukti untuk menuntutnya atas pembunuhan.
Meskipun menemukan tong berisi racun yang tidak disebutkan namanya, forensik tidak dapat menemukan jejak bahan kimia di tubuh korbannya.
Baca Juga: Pembakaran Alquran di Swedia, DPR minta Menlu RI protes dan panggil Dubes Swedia di Jakarta
Para korbannya bahkan mengejutkan anggota keluarga, yaitu mantan suami, ibu mertua, ipar, dan ibu angkat.
Pembunuhan tanpa ampun Van terhadap orang-orang terdekat dan tersayang membuatnya mendapat julukan "Black Widow Poisener".
Modus operandinya identik untuk setiap kasus, Van pertama-tama akan memberikan racun fatal kepada korbannya tanpa disadari kemudian ia berlagak sebagai anggota keluarga yang tidak tahu apa-apa yang membawa merek ke rumah sakit.
Setelah korban meninggal, dia dengan curang akan memalsukan surat wasiat dan dokumen resmi lainnya, mengambil kepemilikan penuh atas harta benda mereka.***