Viral video ABG cekoki anak kucing dengan miras sampai sempoyongan. Cat Lovers Semarang laporkan ke polisi!

JAKARTA INSIDER – Sebuah konten video berisi tayangan tiga anak baru gede (ABG) sedang mencekoki anak kucing terjadi di Ambarawa, Jawa Tengah.

Mulut anak kucing tersebut tampak dibuka secara paksa oleh seorang ABG laki-laki dan dicekoki tuak dengan gelas plastik.

Saat melihat anak kucing berwarna oranye itu sempoyongan, tiga ABG itu tampak tertawa cekikikan. 

Baca Juga: Inilah Hope, kucing tanpa kelamin: tidak jantan, tidak juga betina. Kok bisa?

Video penyiksaan anak kucing tersebut viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @rumahsinggahclow pada Minggu (15/1/2023). Video itu diketahui diambil di daerah Karanganyar, Tambakboyo, Ambarawa, Semarang.

Beragam komentar yang mengecam tindakan tersebut datang dari warganet yang mengatasnamakan komunitas pecinta kucing, termasuk warga pecinta kucing di Ungaran dan Kota Semarang.

Atas kejadian tersebut, sekelompok penyayang kucing yang mendatangi Polsek Ambarawa, untuk melaporkan kejadian penyiksaan binatang.

Baca Juga: Link live streaming BRI Liga 1 Persita vs Persebaya, Aji Santoso puji Pendekar Cisadane

Kepala Seksi Humas Kepolisian Resor Semarang Iptu Pri Handayani mengatakan, pihaknya menindaklanjuti aduan yang diberikan oleh komunitas penyayang binatang Semarang terkait konten penyiksaan anak kucing dicekoki dengan miras berjenis tuak, Senin (16/1/2023).

"Tadi malam (Minggu, 15/1) ada dari komunitas penyayang binatang Semarang yang membuat aduan ke Polsek Ambarawa," ungkap Iptu Pri Handayani.

Pri mengatakan aduan yang dilontarkan komunitas pecinta binatang Semarang ditemui langsung oleh Kapolsek Ambarawa, demikian melansir tayangan Youtube Kompastv.

Baca Juga: Berikut beberapa bahan alami untuk membantu meredakan nyeri haid

"Dari komunitas tersebut ditemui langsung oleh Kapolsek Ambarawa, yang langsung melakukan penyelidikan," lanjut Pri.

Iptu Pri Handayani mengatakan pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kasus ini, agar penyiksaan terhadap hewan tidak berulang.