JAKARTA INSIDER – Imbas kasus gagal ginjal akut pada anak, Dittipidter Bareskrim Polri menetapkan 2 orang tersangka baru.
Meski demikian, 2 tersangka kasus gagal ginjal akut pada anak yang baru ditetapkan Bareskrim Polri ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
Seperti diketahui, penelusuran kasus gagal ginjal akut pada anak terjadi akibat cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DG) yang melebihi ambang batas pada obat sirop yang beredar.
“Dua orang yang telah ditetapkan sebagai pelaku yaitu E selaku Direktur Utama CV SC (Samudera Chemical) dan AR selaku Direktur CV SC,” kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Nurul Azizah seperti dikutip JAKARTA INSIDER dari PMJ News yang diakses pada Rabu 28 Desember 2022.
Usai mengumumkan tersangka E dan AR, Nurul menyebut keberadaan keduanya hingga kini belum diketahui.
Oleh karena itu, Bareskrim Polri menempatkan keduanya dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca Juga: Jelang gelaran FIFA World Cup U-20, Menpora ingin hasil sukses dan tercetak dalam sejarah
"Penyidik menerbitkan daftar pencarian orang terhadap kedua pelaku, ucap Nurul.
Lebih lanjut Nurul mengungkap, hingga saat ini pihaknya telah memeriksa enam saksi tambahan dalam kasus tersebut.
Hanya saja Nurul tidak merinci peran keterlibatan enam saksi yang terlibat.
Baca Juga: BMKG: Jabodetabek hujan lebat bukan badai, masyarakat diminta tetap waspada
“Kemudian melakukan pemanggilan dan melakukan BAP terhadap enam orang saksi, diantaranya, T, A, H, W, DS, dan ML,” ujarnya.
Terkait penetapan kasus gagal ginjal akut pada anak, hingga kini tercatat setidaknya 6 tersangka yang telah ditetapkan.
Artikel Terkait
Terkuak alasan PPP Bangka Belitung dukung Ganjar Pranowo jadi calon presiden Pemilu 2024
Disebut kader NU sejak kecil, Ulama PPP doakan Mahfud MD melenggang jadi Capres pada Pemilu 2024
Dilaporkan ke KPK, Bupati Cianjur Herman Suherman tepis tudingan menyelewengkan bantuan korban gempa
Puan Maharani khawatir cuaca ekstrem di Jabodetabek, Puan: Keselamatan masyarakat jadi prioritas
Bupati Cianjur, Herman Suherman bantah korupsi dana bantuan gempa, Herman: Tidak melakukan sepeser pun