Sebulan kemudian, kata Silvia, tersiar kabar bahwa ada korban yang tidak dibayarkan pinjamannya oleh Aisyah. Termasuk tagihan pinjamannya sebesar Rp 14 juta.
Baca Juga: Indra Kenz, crazy rich Sumut divonis 10 tahun penjara. Rumah, mobil Tesla dan Ferrari disita
"Kita langsung berniat membuat laporan ke polisi karena kita merasa ditipu. Dia selalu mengundur-undur waktu untuk pembayarannya. Bulan depan bulan depan dan tidak dibayar sampai sekarang. Dan ini sudah berjalan selama 3 bulan dari bulan Agustus, September sampai bulan November ini. Belum ada pembayaran sama sekali dari Aisyah-nya. Akun saya belum dibayar," ungkap Silvia.
Adapun Aisyah sendiri tidak tahu ada di mana tapi masih bisa mereka hubungi.
Aurelia adalah korban lain yang juga mahasiswa IPB. Ia terlilit pinjol sebesar Rp6,5 juta.
Sama dengan Silvia, mahasiswi 20 tahun ini juga diminta mengaktifkan Akulaku, Shopeepay Later, Kredivo, dan Pinjam. Kemudian, dia juga diminta memberi ulasan positif di toko pelaku usai transaksi selesai, tujuannya untuk menaikkan rating toko pelaku.
Aurelia percaya dengan pelaku karena sebelumnya sudah ada kakak tingkat yang kerja sama dengan orang tersebut.
Baca Juga: Korban promosi Pi Network, Ubleg Ubleg TV diduga melanggar UU ITE
Aurelia menyebut, rata-rata mahasiswa yang dibuatkan akun terlilit pinjaman yang dilakukan oleh pelaku Aisyah kisaran Rp 8-10 juta.
Silvia dan Aurelia mengungkapkan, saat ini para korban dibantu Karukunan Warga Bogor (KWB) menghimpun banyak korban yang akan didampingi pelaporannya.
Dari laporan yang diterima, ada 321 orang dan 126 orang di antaranya mahasiswa IPB dengan total uang yang dipinjam Rp 2.382.289.017.
Artikel Terkait
Dukung KTT G20, Hyundai siapkan 393 mobil listrik untuk dipakai para delegasi
Mobil listrik akan warnai KTT G20 Bali, Ini 5 model yang digunakan
Inilah keistimewaan The Beast, supercar lapis baja andalan Joe Biden untuk menghadiri KTT G20 Bali